Rabu, 13 Agustus 2014

Cerita JAWARA: Makin Kompak dengan Gelar Lapak Bersama



“Orang-orang yang memakan riba, kelak di akhirat tidak akan dapat berdiri tegak. Orang-orang itu hanya bisa berdiri seperti orang yang kerasukan setan sehingga menjadi gila. Keadaan semacam itu karena orang-orang yang memakan riba menyatakan bahwa berdagang sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan perdagangan dan mengharamkan riba. Siapa saja yang telah mengetahui larangan riba dari Tuhannya, lalu dia berhenti dari melakukan riba, maka dia berhak atas riba yang terlanjur diterimanya. Adapun perhitungan amal orang itu di akhirat terserah kepada Allah. Siapa saja yang mengulangi makan harta riba, mereka akan menjadi penghuni neraka. Orang-orang yang tetap melakukan riba, mereka kelak kekal di dalam neraka.” (Surat Al Baqarah: 275).

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu: Rasulullah Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam bersabda, barangsiapa yang ingin diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah dia menyambung tali silaturahmi (Hadits Riwayat Bukhari).




Berangkat dari kesadaran bahwa perdagangan adalah sesuatu yang dihalalkan Allah dan bahwa silaturahim dapat melapangkan rizqi, beberapa anggota JAWARA (Jaringan Wirausahawan dan Pengguna Dinar Dirham Nusantara) khususnya di wilayah Bekasi (Jawa Barat) secara rutin mengagendakan ‘gelar lapak bersama’. Selain sebagai pengisi waktu diantara kosongnya jadwal Festival Hari Pasaran, mereka juga memaknainya sebagai salah satu sarana silaturahim rutin yang tentu saja berpeluang untuk membuka pintu rizqi melalui perdagangan. Bentuk kegiatannya adalah dengan mengikuti bazaar yang diadakan oleh berbagai komunitas, instansi, maupun organisasi. Pada setiap kesempatan itu JAWARA juga memanfaatkannya sebagai ajang sosialisasi mengenai muamalah, perdagangan yang halal, penggunaan Dirham dan Dinar, juga memperkenalkan keberadaan Komunitas JAWARA serta mengajak masyarakat untuk bergabung.
Berbagai cerita dan pengalaman menarik dirangkum dalam tulisan berikut yang mereka tulis bersama-sama.

***
Cerita dibuka oleh Mbak Fitri, pemilik Toko Nabila Online:

Untuk sebagian orang yang tidak memiliki toko tetap seperti saya yang selalu berdagang online baik di media sosial, blog gratisan, dan/atau web yang menyediakan jasa toko online bersama, berdagang dari bazaar ke bazaar itu repot dan mengasyikkan. Repot karena saya harus membawa pasukan indik-indik (anak-anak) saya ke bazaar. Seringkali dagangan belum tergelar pasukan sudah berteriak minta masuk ke wahana permainan. Mengasyikkan, ketika saya bertemu dengan banyak orang, baik itu pembeli, calon pembeli, maupun sesama pedagang, karena di sana saya bisa melihat peluang terbesar dalam merintis usaha ini, bisa melihat minat masyarakat, bisa sharing usaha dengan pedagang lainnya, dan yang lebih menyenangkan adalah ketika customer silih berganti berbelanja di booth kami.

Saya bersyukur bergabung di JAWARA, karena selalu memberikan kesempatan bagi para pedagang pemula ataupun sudah meroket untuk mengimplementasikan kajian bermuamalah sesuai syariat. Meski belum 100% diterapkan tapi sedikit demi sedikit hal tersebut disambut baik oleh sebagian masyarakat dan sudah mulai menyebar ke berbagai kota besar yang ada di indonesia maupun di luar Indonesia, seperti Malaysia dan Singapura. Di komunitas JAWARA tidak hanya bermuamalah saja yang dilakukan, tapi juga berbagi ilmu antar peserta, dan yang paling penting silaturahim selalu terjaga.


Bazar 1 - 290613


Mbak Anna, pemilik TokoLya.com melanjutkan:

Event bazaar pertama saya adalah ‘Kemilau Gaya Woman Preneur’ yang diselenggarakan oleh Komunitas Woman Preneur Community (WPC)  di Bekasi Square (Besqi) tanggal 29 Juni 2013. Beruntung bisa ikut serta yang berawal dari ajakan dan  tawaran mbak Endah, owner Salmaa Baraka di grup Whatsapp JAWARA. Dalam kondisi yang masih gamang karena baru saja melepaskan diri dari perbudakan kapitalis yang mana saya adalah budaknya, memberanikan diri menyambut ajakan ini untuk ikut bazaar di Mall. Dan, itulah pintu saya menuju dunia lain, dunia yang jujur saja bertahun sebelumnya saya pandang sebelah mata. Saya berhasil melewati pintu itu. Dari lubuk hati saya yang paling dalam, saya berterima kasih kepada JAWARA yang telah membuka mata saya lebar-lebar, membangunkan saya dari tidur panjang yang sungguh naïf.

Pada event ini Ketua JAWARA juga mendapatkan kesempatan untuk mengisi salah satu sesi talk show. Beliau membawakan tema seputar muamalah dan pentingnya menggunakan alat tukar yang bernilai dalam perdagangan.

Di event kedua yang juga diselenggarakan WPC di Besqi tanggal 11-13 Oktober 2013, selain Mbak Endah saya bertemu dengan Mbak Lilien, pembuat dan pedagang sabun alami dan natural care, owner dari KhAF Shop. Kami kemudian menjadi sahabat.  Banyak sekali pengetahuan baru dan ide-ide hebat yang saya dapat dari mereka. Kedua orang  ini adalah orang-orang hebat dimata saya.

Event ketiga, bazaar di Mega Bekasi tanggal 27-28 Desember 2013, penyelenggaranya adalah Alisa Khadijah – ICMI, disini saya pertama kalinya bertemu dengan Mbak Fitri si pedagang baju anak. Semangat dan masukan-masukannya sungguh sangat menginspirasi saya.



Bazar 3 - 271213 

Jika pada dua bazaar sebelumnya saya adalah penjual baju anak branded (agak sedikit berbeda dengan mbak Fitri yang menjual baju anak impor), maka kali ini saya kebingungan  karena stock baju anak branded saya sudah tidak terlalu banyak, sementara  untuk menambah stock baru terkendala modal yang mengharuskan saya beli putus. Akhirnya saya memutuskan memesan Egg Roll dari orang lain dan juga membawa bandeng isi tanpa duri yang mana saya merupakan agennya untuk kemudian dijual di bazaar, kemudian saya putuskan membawa serta stock baju yang sedikit  itu untuk di-sale di bazaar ini. Intinya, saya tidak mau melewatkan bazaar ini karena saya percaya pengalaman adalah guru dan pelajaran terbaik yang tidak akan ada di buku teori bisnis manapun. Seseorang pernah berkata, “Pada akhirnya bisnis akan menemukan jalannya sendiri”. Saya tidak akan lupa kata-kata itu, karena saya percaya.

Mbak Fitri sendiri memiliki pengalaman unik yang mungkin tidak terlupakan di bazaar ini:

Pada hari terakhir bazar saya datang jam 9 pagi. Saya pikir saya datang sudah kesiangan saat itu, saya sudah tergopoh-gopoh dengan barang bawaan di ransel yang cukup berat. Saya masuk mall lewat pintu samping,  ternyata … masih sepi jam 9 pagi itu. Eskalator dan lift belum dinyalakan. Alhasil saya naik tangga dari bawah ke atas dengan bawaan barang yang berat. Lumayan, empat lantai saya lewati di pagi hari, hampir pingsan karena belum sempat sarapan dan sudah mandi keringat!
Pada bazaar ini pula para anggota JAWARA tak lupa mensosialisasikan mengenai muamalah dan penggunaan Dirham dan Dinar baik kepada para pedagang sesama peserta bazaar maupun kepada pengunjung.

Bazaar selanjutnya menjadi tonggak sejarah terutama bagi Mbak Anna:



Bazaar 3 - 280314

Terinspirasi teman-teman di komunitas JAWARA, saya yang bertahun-tahun sebelumnya sama sekali tidak sudi bersusah payah mengolah sesuatu untuk kemudian dijual, tiba-tiba bermetamorfosis. Saya memproduksi Pempek Tenggiri yang merupakan makanan favorit saya kemudian menjualnya di bazaar WPC tanggal 28-30 Maret 2014 di Besqi. TokoLya.com sudah berdiri dengan Pempek Tenggiri sebagai produksi pertamanya. Sungguh luar biasa!

Berbeda bagi Mbak Fitri dimana bazaar yang diadakan di Bekasi Square ini merupakan bazaar keduanya bersama JAWARA Muamalah, di sini diperoleh pengalaman yang lumayan banyak. Selain ilmu yang didapat dari sharing para wanita hebat, juga mendapatkan pembeli yang menawar ‘AFGAN (istilah pedagang untuk pembeli yang menawar dengan sadis atau di bawah batas kewajaran). Hal yang paling menyenangkan namun cukup menguras dompet saat berdagang di sini adalah: di belakang booth kami terdapat wahana permainan anak, sehingga anak-anak bisa dititipkan di wahana tersebut meski kami sedang repot melayani pembeli.

Bagi Mbak Endah, bazaar ini cukup berkesan, karena pedagang keju yang juga penulis ini di-interview oleh salah satu stasiun televisi. Kesempatan diperoleh karena statusnya sebagai salah satu anggota dari Komunitas WPC. Kesempatan bagus yang lain juga diperoleh dengan diikutsertakannya kami pada parade produk di atas panggung utama. Cukup bermanfaat sebagai sarana promosi gratis kepada pengunjung mall. Alhamdulillah.

Tak ketinggalan, sempat pula dilakukan transaksi pembelian aksesoris menggunakan Dirham perak dari seorang pedagang/peserta bazaar yang merupakan salah satu anggota komunitas penyandang lupus yang sangat produktif dan kreatif.

Event bazaar berikutnya adalah Pesta Wirausaha – TDA tanggal 13-15 Mei 2014 di TMII.


IMG_20140515_161629

Team kami kali ini jauh lebih rame, Mbak Endah SALMAA BARAKA, Mbak Lilien KhAF SHOP, Mbak Fitri TOKO NABILA, Mbak Anna TOKOLYA.COM (bagi TokoLya.com, ini adalah event terbesar yang pernah diikuti, tidak hanya Pempek Tenggiri tapi juga Siomay Tenggiri dan Otak-Otak Tenggiri yang dijual), kemudian bergabung Mbak Ira (JAWARA Jayakarta) dengan ‘SANDAL LUCU’-nya, serta Pak Abdarrahman dan Pak Marsono (JAWARA Depok) dari ROYAL CARUBAN.

Menyenangkan dan sangat berkesan berada  di team ini, aura kebersamaan  kental  terasa. Dari mulai setiap pagi membuka dan sore menutup stand selalu dilakukan bersama-sama, menjaga property bersama (karena seringnya bazaar bersama, beberapa peralatan bazaar pun akhirnya seolah-olah menjadi inventaris bersama), bergantian berjaga di stand, bahkan komplain-komplain ke panitia pun dilakukan bersama. Benar-benar team yang luar biasa.


Selain pengunjung dari masyarakat umum dan Komunitas TDA, beberapa anggota JAWARA juga berkunjung dan membelanjakan dirhamnya di stand kami. Sosialisasi ke pengunjung pun tak bosan-bosannya dilakukan. Meskipun sempat berpayah-payah di saat awal karena pendingin udara yang tak berfungsi maksimal dan hujan deras yang mengakibatkan sedikit genangan, Alhamdulillah pada hari terakhir pengunjung stand lumayan ramai karena bertepatan dengan hari libur.

IMG-20140517-WA0003(1)

Jelang Ramadhan, kami menyempatkan diri mengikuti satu bazaar lagi yang merupakan launching event salah satu pusat grosir di Bekasi.
Meskipun pengunjung tidak terlalu ramai tapi kami sempat mengikuti beberapa acara talkshow yang diselenggarakan. Disini pula Mbak Lilien di-inerview oleh salah satu reporter Majalah Ummi mengenai natural care products yang diproduksinya untuk dimuat pada salah satu edisi majalah tersebut.

Selalu banyak hikmah dan pengalaman yang dapat diambil dari setiap gelar lapak bersama JAWARA ini. Can’t wait for next bazaar. Terimakasih JAWARA, Kau selalu ada di hati. Ini cerita kami, apa ceritamu? (An, En, Fi, Li).

Bazar 6 - 260614
(Source: http://id.jawaramuamalah.com)



Related Posts:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar