Kamis, 30 Juli 2015

Merenda Cinta dan Rindu di Museum Nabi Muhammad

Kenangan.

Tentu kita semua sepakat bahwa kata di atas berkorelasi dengan segala hal (terutama yang indah-indah) yang pernah kita alami di masa lalu.

Tapi pernahkah kita seolah-olah memiliki/merasakan kenangan akan sesuatu/seseorang padahal kita belum pernah mengalami atau bertemu dengannya?

Itulah yang saya rasakan pada saat berada di Museum Nabi Muhammad di Madinah, museum yang terletak tepat di sebelah kanan (bila kita masuk dari arah depan) Masjid Nabawi, bersebelahan dengan Museum Asma'ul Husna.

Meskipun di dalamnya tidak terdapat benda-benda peninggalan Rasulullah (pedang, pakaian perang, bekas tapak kaki, rambut jenggot, rambut kumis, dan sebagainya) seperti di beberapa museum yang lain, namun museum/galeri ini terasa sangat istimewa.
Begitu masuk ke dalamnya seakan-akan kita dibawa menjelajah ke zaman dan tempat dimana Rasulullah berada bersama para sahabat dan keluarga beliau.

Rahmat Bagi Seluruh Alam

Penggambaran yang sangat detail berdasarkan ayat-ayat Al Qur'an dan hadits yang terpampang di seluruh dinding, tiang-tiang, layar, disertai beberapa replika, membuat kita benar-benar merasa menjadi bagian dari masa itu dan mengalami saat-saat indah bersama Rasulullah, insan mulia, rahmat bagi semesta alam;


Rasulullah - Rahmat Bagi Seluruh Alam
"Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam" (Surat Al-Anbiya': 107)