Kecantikan Belitung memang seolah tak ada habisnya untuk dinikmati.
Setelah mengeksplorasi beberapa sisi Belitung dalam tulisan-tulisan yang lalu:
Transportasi yang digunakan adalah perahu motor berkapasitas 6-7 orang dengan tarif Rp 500.000/hari. Titik pemberangkatan yang banyak dipilih adalah dari Pantai Tanjung Kelayang. Namun bila kita menginap di Hotel Bukit Berahu (Tanjung Binga) kita bisa langsung naik perahu dari pantai di depan cottages dengan terlebih dahulu memesan kepada pengelola hotel.
Selain perahu biasanya akan ditawarkan penyewaan life jacket/jaket pelampung (Rp 25.000/buah) dan peralatan snorkeling lainnya (masker, snorkel, dan fin/kaki katak) bila kita menginginkan, tentunya dengan tambahan biaya.
Jangan lupa persiapkan kamera (pocket, DSLR, video, ataupun handphone) dengan baterai penuh beserta baterai cadangan dan/atau charger portabelnya karena banyak sekali spot indah yang sayang untuk dilewatkan, baik di laut maupun di pulau-pulau.
Idealnya, pelayaran dimulai pada pagi hari (pukul 07.00 atau 08.00) saat angin masih belum terlalu kencang dan sebaiknya kita makan pagi dulu sebelum berangkat mengingat gelombang laut yang dapat cepat berubah sesuai kondisi angin dikhawatirkan akan berdampak kurang baik bila kondisi badan tidak fit.
Bila kita berangkat dari Tanjung Binga maka pulau pertama yang kita kunjungi adalah Pulau Lengkuas.
Sebelum sampai ke pulau ini kita akan menemui gugusan batu-batu besar yang artistik.
Setelah mengeksplorasi beberapa sisi Belitung dalam tulisan-tulisan yang lalu:
- Cantiknya Belitung (1) - Hadiah dari Allah
- Cantiknya Belitung (2) - Sepotong 'Surga' di Tanjung Binga
- Cantiknya Belitung (3) - Museum Kata Andrea Hirata
Transportasi yang digunakan adalah perahu motor berkapasitas 6-7 orang dengan tarif Rp 500.000/hari. Titik pemberangkatan yang banyak dipilih adalah dari Pantai Tanjung Kelayang. Namun bila kita menginap di Hotel Bukit Berahu (Tanjung Binga) kita bisa langsung naik perahu dari pantai di depan cottages dengan terlebih dahulu memesan kepada pengelola hotel.
Jangan lupa persiapkan kamera (pocket, DSLR, video, ataupun handphone) dengan baterai penuh beserta baterai cadangan dan/atau charger portabelnya karena banyak sekali spot indah yang sayang untuk dilewatkan, baik di laut maupun di pulau-pulau.
Idealnya, pelayaran dimulai pada pagi hari (pukul 07.00 atau 08.00) saat angin masih belum terlalu kencang dan sebaiknya kita makan pagi dulu sebelum berangkat mengingat gelombang laut yang dapat cepat berubah sesuai kondisi angin dikhawatirkan akan berdampak kurang baik bila kondisi badan tidak fit.
Bila kita berangkat dari Tanjung Binga maka pulau pertama yang kita kunjungi adalah Pulau Lengkuas.
Sebelum sampai ke pulau ini kita akan menemui gugusan batu-batu besar yang artistik.
Saat itu kami sampai ke Pulau Lengkuas masih cukup pagi dan perahu kami menjadi yang pertama tertambat di sana :)
Pulau Lengkuas terkenal dengan mercusuar setinggi 65 meter berlantai 18 tingkat dengan 313 anak tangga.

Peralatan di dalam mercusuar yang diresmikan tahun 1882 ini terlihat masih terawat dengan baik meskipun di beberapa tempat terlihat anak tangga yang mulai keropos dan disangga dengan kayu.
Pemandangan dari atas mercusuar sangat menakjubkan.
Sejauh mata memandang tampak langit biru menaungi lautan lepas berhias bebatuan yang seolah ditata dengan artistik dan gradasi warna air laut yang membias indah. Masya Allah ...
Puas menikmati pemandangan dari ketinggian, begitu turun kembali kita dapat melihat tempat penangkaran penyu dan bila kita ingin melepas tukik/anak penyu akan dikenakan biaya Rp 50.000/ekor.
Selanjutnya kita dapat melihat-lihat koleksi di Museum Pulau Lengkuas hanya dengan membayar Rp 5.000/orang.

Setelah keluar dari museum dan sebelum berpindah ke pulau selanjutnya sempatkan dulu berpose di antara batu-batu besar dan ombak. Yuukkk ... \^_^/
* Sejarah tentang asal usul batu-batu besar di Belitung telah diceritakan pada tulisan sebelumnya: 'Museum Kata Andrea Hirata'.
Tak sedikit pengunjung yang berenang-berenang di pantai karena ombaknya cukup tenang dan pantainya relatif bersih.
Ada pula pedagang makanan kecil dan minuman di dekat pintu masuk menara.
Atau bila ingin bersantai-santai lebih lama bisa juga menggelar tikar dan membawa bekal untuk makan siang bersama rombongan. Hmmm ... nikmatnya ...
Puas?
Pasti belum ya ...
So, nantikan episode 'Cantiknya Belitung' menjelajah pulau berikutnya :)
Episode 'Cantiknya Belitung' sebelumnya:
Ada apa saja di pulau ini?

Peralatan di dalam mercusuar yang diresmikan tahun 1882 ini terlihat masih terawat dengan baik meskipun di beberapa tempat terlihat anak tangga yang mulai keropos dan disangga dengan kayu.
Pemandangan dari atas mercusuar sangat menakjubkan.
Sejauh mata memandang tampak langit biru menaungi lautan lepas berhias bebatuan yang seolah ditata dengan artistik dan gradasi warna air laut yang membias indah. Masya Allah ...
Puas menikmati pemandangan dari ketinggian, begitu turun kembali kita dapat melihat tempat penangkaran penyu dan bila kita ingin melepas tukik/anak penyu akan dikenakan biaya Rp 50.000/ekor.
Selanjutnya kita dapat melihat-lihat koleksi di Museum Pulau Lengkuas hanya dengan membayar Rp 5.000/orang.

Setelah keluar dari museum dan sebelum berpindah ke pulau selanjutnya sempatkan dulu berpose di antara batu-batu besar dan ombak. Yuukkk ... \^_^/
* Sejarah tentang asal usul batu-batu besar di Belitung telah diceritakan pada tulisan sebelumnya: 'Museum Kata Andrea Hirata'.
Tak sedikit pengunjung yang berenang-berenang di pantai karena ombaknya cukup tenang dan pantainya relatif bersih.
Ada pula pedagang makanan kecil dan minuman di dekat pintu masuk menara.
Atau bila ingin bersantai-santai lebih lama bisa juga menggelar tikar dan membawa bekal untuk makan siang bersama rombongan. Hmmm ... nikmatnya ...
Puas?
Pasti belum ya ...
So, nantikan episode 'Cantiknya Belitung' menjelajah pulau berikutnya :)
***
Episode 'Cantiknya Belitung' sebelumnya:
- Cantiknya Belitung (1) - Hadiah dari Allah
- Cantiknya Belitung (2) - Sepotong 'Surga' di Tanjung Binga
- Cantiknya Belitung (3) - Museum Kata Andrea Hirata
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar