Senin, 29 Desember 2014

Cantiknya Belitung (1) - Hadiah dari Allah

Biliton. Belitong. Belitung.

Cantiknya Belitung, hadiah dari Allah
Pulau yang sangat cantik di lepas pantai timur Sumatera ini semakin mendunia seiring dengan booming-nya 'Laskar Pelangi' karya Bang Andrea Hirata yang pertama kali terbit sebagai novel pada tahun 2005 dan diangkat ke layar lebar pada tahun 2008.

Sebagai bagian dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Pulau Belitung terbagi menjadi dua Kabupaten yaitu Belitung (ber-ibu kota di Tanjung Pandan) dan Belitung Timur (ber-ibu kota di Manggar).


Sumber gambar: http://holidayinbelitung.com/wp-content/uploads/2014/01/Peta-Wisata-Bangka-Belitung-Holiday-in-Belitung.gif

Sangat banyak tulisan tentangnya di berbagai media online maupun cetak, baik berupa feature, guidance, journal, maupun literature.

Tulisan bertema 'Cantiknya Belitung' ini akan bercerita tentang tempat-tempat indah yang wajib dikunjungi di sana dan pada bagian pertamanya akan dibahas panduan umum dan itinerary (rencana perjalanan) sebagai rujukan bagi para penggemar traveling mandiri (tanpa mengikuti rombongan tour).

Jumat, 26 Desember 2014

Tsunami Aceh dalam Kenangan

26 Desember 2004 - 26 Desember 2014.
 


Peristiwa tsunami di Aceh telah sepuluh tahun berlalu, tentu sangat banyak hikmah dibalik peristiwa itu.
Begitu banyak lokasi yang menjadi saksi bisu dan telah dijadikan sebagai 'monumen' untuk memperingatinya.
Berikut ini sedikit diantaranya yang sayang untuk dilewatkan kalau kita berkunjung ke sana.

Kami mendokumentasikannya sebagai bagian dari kunjungan ke Banda Aceh tahun 2014 untuk mengenang peristiwa besar ini sekaligus mensyukuri sepuluh tahun indahnya perjalanan rumah tangga kami (tepat pada saat tsunami terjadi kami sedang melaksanakan syukuran pernikahan/walimatul 'ursy).

Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda




Bandara ini merupakan salah satu pintu masuk ke Aceh, melayani Kota Banda Aceh dan sekitarnya, berlokasi di Kecamatan Blang Bintang, Aceh Besar, Provinsi Aceh.
Nama bandaranya sendiri diambil dari nama salah seorang pahlawan nasional dari Aceh, yaitu Sultan Iskandar Muda.
Setelah tsunami bandara ini direnovasi sehingga memiliki landasan pacu sepanjang 3.000 meter dan mampu menampung pesawat berbadan lebar.

Penerbangan dari Jakarta ke Banda Aceh dilayani oleh maskapai Garuda Indonesia dan Lion Air, baik melalui transit di Bandara Kualanamu (Medan) maupun tanpa transit (langsung mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda - Aceh).


Masjid Raya Baiturrahman

Terletak di Kota Banda Aceh dan merupakan masjid Kesultanan Aceh yang didirikan oleh Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam pada tahun 1022 H/1612 M.



Jumat, 19 Desember 2014

Satu Kata Berjuta Manfaat

Berkumpul bersama anak muda selalu membuat kita merasa muda lagi.
Demikian pula suasana yang terasa dalam Bedah Buku "Edelweiss Terakhir" bersama adik-adik dari SMAN 1 Cibarusah - Kabupaten Bekasi.

Bedah buku bertema "Satu Kata Berjuta Manfaat" ini merupakan yang pertama kali diadakan di sana sebagai salah satu agenda dalam rangkaian acara "CIKOFEST" (selain Class Meeting, Lomba Cipta Mars, Lomba Desain Blog, dan Pentas Seni) setelah UAS (Ulangan Akhir Semester).


Atmosfir 'keseruan' sudah terasa sejak acara dimulai, bahkan sebelumnya. Pada sambutan pembukaannya Bapak Kepala Sekolah menyampaikan pesan agar saya membimbing adik-adik untuk dapat menulis dengan baik, sedangkan Bapak Pembina OSIS menyampaikan mengenai pencanangan gerakan wajib membaca di seluruh sekolah se-Kabupaten Bekasi.
Sounds good ya :)
Membaca dan menulis. Klop banget! 
Seandainya tradisi ini bisa dibudayakan di semua sekolah. Ah, pasti keren sekali ...
Bahkan Pak Kepsek menghadiahkan beberapa Buku "Edelweiss Terakhir" untuk Ketua OSIS, Ketua Pelaksana, lima peserta yang pertama mengisi daftar hadir, dan lima penulis resume bedah buku terbaik yang akan dinilai setelah acara selesai.
Memang terasa sekali bahwa para guru ini sangat memotivasi siswanya untuk maju. 

Sabtu, 29 November 2014

Tips Menulis dan Mendapatkan Penghasilan dari Tulisan

Tak sedikit kawan yang bertanya kepada saya, "Bagaimana cara menjadi penulis?"
Pertanyaan yang sangat simple 'kan?
Tapi jawabannya sangat tidak simple :)

Bagi saya pribadi, menulis adalah suatu kebutuhan yang harus dipenuhi.
Nah, bagaimana cara 'menciptakan' kebutuhan untuk menulis tersebut?
Simak tips-nya ya.

Tips untuk membiasakan menulis:
  1. Perbanyak membaca, dan usahakan setiap hari ada buku yang kita baca, meskipun hanya beberapa lembar (bisa dilanjutkan pada hari berikutnya).
  2. Luangkan waktu sekitar 10-30 menit per hari untuk menulis. Kalau kita tidak selalu dapat mengakses PC/notebook, gunakan gadget, manfaatkan aplikasi-aplikasi yang tersedia untuk menulis. Bahkan dalam format SMS pun bisa kita lakukan. Bila telah ada kesempatan, pindahkan tulisan-tulisan tersebut ke dalam satu folder di komputer, atau tuliskan di blog kita.
  3. Jangan melakukan editing pada saat kita menulis. Biarkan ide-ide mengalir lancar dan tertuang menjadi tulisan. Tahap mengedit dapat dilakukan setelah tulisan selesai. Termasuk didalamnya mengoreksi kesalahan ketik, mengisi bagian-bagian yang kosong (karena terjadi 'blank' pada saat menulis), dan menambahkan referensi-referensi yang diperlukan.

Jumat, 31 Oktober 2014

Tambora: Berkah di Balik Musibah

Pemandangan yang tak biasa terpampang pada layar lebar di depan kami.

Ternak dan tanaman hampir semuanya mati, terjadi gagal panen yang mengakibatkan bencana kelaparan terburuk.
Terjadi pula dua kali badai salju, padahal saat itu adalah Bulan Juni.
Dan selanjutnya terjadi pembekuan air danau dan sungai menjadi es di bulan berikutnya.
Temperatur pun sering kali berubah secara ekstrim dari normal/di atas normal (35° C) menjadi hampir beku hanya dalam beberapa jam saja.
Penyimpangan iklim yang luar biasa itu terjadi di Amerika Timur Laut, Kanada Maritim, dan Eropa Utara pada tahun 1816. Biasanya, pada akhir musim semi dan musim panas di Amerika Timur Laut cuaca relatif stabil; suhu berkisar antara 20-25° C dan hampir tak pernah mencapai di bawah 5° C. Salju musim panas pun jarang terjadi.
Di bagian bawah layar tercantum teks 'Tahun Tanpa Musim Panas / The Year Without a Summer'. 

Scene selanjutnya adalah flashback ke tahun 1815.
Di layar diperlihatkan topografi Pulau Sumbawa, Indonesia, di mana Gunung Tambora berada.


Sumber gambar: http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Sumbawa_Topography.png
Selanjutnya tampak ilustrasi meletusnya Gunung Tambora pada tanggal 10 April 1815, kepanikan masyarakat di sekitarnya, terdengarnya letusan sampai ke Pulau Sumatera yang berjarak lebih dari 2.000 km, bahkan sampai jatuhnya abu vulkanik di Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Maluku. Teks di bagian bawah layar menyebutkan bahwa letusan gunung ini menyebabkan kematian hingga tidak kurang dari 71.000 orang dengan 11.000 - 12.000 diantaranya meninggal dunia secara langsung karena letusan tersebut.
Dan ternyata debu yang dihasilkan dari letusannya lah yang mengakibatkan terjadinya tahun tanpa musim panas setahun berikutnya di Amerika Utara dan Eropa karena perubahan cuaca yang amat drastis.

Perlahan pandangan diarahkan menuju satu titik yang semakin membesar, dan tampaklah sebuah kaldera yang sangat besar dan indah.


Sumber gambar: http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Caldera_Mt_Tambora_Sumbawa_Indonesia.jpg

Rabu, 15 Oktober 2014

8 Keuntungan Mengikuti Lomba Menulis

Masih ingat iklan t**kom**l tentang 'ada jiwa reporter dalam diri setiap kita'?
Memang benar, Allah menganugerahi manusia dengan panca indera yang antara lain memungkinkan kita untuk melihat, mendengar, merasakan, dan berbicara.
Saat ini dengan semakin luas dan mudahnya akses ke berbagai media, semakin banyak pula kesempatan untuk bercerita dan 'berbicara', untuk menjadi reporter atas semua hal, kejadian, peristiwa yang ada di sekitar kita.
Peluang itu akan semakin terbuka bila kita mampu mendokumentasikan dan menyebarluaskannya, baik dalam bentuk gambar/foto, video, audio, maupun tulisan.

Menulis, bukanlah hal baru bagi kita. Apalagi sejak awal masuk sekolahpun kita sudah harus mempelajarinya. Jadi sudah selayaknya bila menulis merupakan bagian yang tak terpisahkan dari diri kita.

Allah telah menegaskan dalam salah satu firman-Nya:
"Nuun, Demi pena dan hasil tulisan manusia dan malaikat." (Surat Al Qalam: 1)
Ayat ini menunjukkan sumpah dengan ungkapan 'qalam' dan 'sesuatu yang ditulis', menunjukkan akan pentingnya kedua hal tersebut, besarnya pengaruh dan manfaatnya dalam bidang ilmu, pengetahuan, dan kemajuan kebudayaan. Ayat ini menunjukkan kelebihan alat tulis/media. (Sumber: http://www.slideshare.net/MochammadDawud/tafsir-surat-al-qalam-ayat-1-mochammad-dawud)

Lalu, akankah kita menyia-nyiakan anugerah Allah ini? Semoga tidak :)

www.endahwidowati.com

Jumat, 26 September 2014

Pulau Weh, si Cantik di Ujung Barat Indonesia

SABANG.

Kebanyakan dari kita mungkin sudah pernah mendengar nama kota ini sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (atau bahkan sebelumnya) karena seringnya kita mendengar atau menyanyikan Lagu Nasional ‘Dari Sabang Sampai Merauke’. Tetapi kesempatan untuk berkunjung ke sana belum tentu datang setiap saat.
Alhamdulillah, pada Bulan Mei 2014 yang lalu kami mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke Banda Aceh dan dilanjutkan dengan menyeberang ke Pulau Weh, pulau dimana kota Sabang berada. Hanya sebuah kunjungan yang relatif singkat namun benar-benar memberikan kesan yang tak terlupakan.


Panorama Laut Pelabuhan Balohan

Fasilitas  

Bila kita sama sekali belum memiliki informasi tentang pulau ini dan tidak sempat browsing sebelum melakukan perjalanan, jangan khawatir. Di Pelabuhan Ulee Lheue (Banda Aceh) terdapat pusat informasi mengenai wisata Pulau Weh (dan Aceh pada umumnya), sehingga kita bisa bertanya-tanya sebelum menyeberang ke Pulau Weh.

Sabtu, 06 September 2014

Laskar Pantai Mekar (2) - Cantiknya Senja di Bekasi Utara

 
Tulisan ini adalah lanjutan cerita tentang perjalanan baksos ke Muaragembong, Bekasi Utara. Bagian pertamanya dapat dibaca di: Laskar Pantai Mekar (1).

***

Selain melewati jalan berlumpur, tanggul, dan proyek, kami juga disuguhi pemandangan sawah-sawah dan rumah-rumah yang masih terendam banjir:

Sawah Terendam Banjir
Belum Surut

Sabtu, 23 Agustus 2014

Laskar Pantai Mekar (1)

(Tulisan ini pernah dipublikasikan pada tanggal 21 Januari 2013).

Ahad, 20 Januari 2013.
Enam buah kendaraan berjalan beriring-iringanan, berkonvoi menuju ke satu tujuan di ujung utara Kabupaten Bekasi, tepatnya di Desa Pantai Mekar – Kecamatan Muara Gembong.

Masih ada dua kendaraan lagi yang menyusul di belakangnya.
Bukan, mereka bukan rombongan piknik atau famgath, meskipun beberapa diantaranya tergolong mobil mewah.
Mereka adalah teman-teman dari beberapa komunitas (warga Perumahan Taman Cikas – Bekasi Selatan, warga Perumahan Jatibening Estate / Masjid Al Jabbar, JAWARA [Jaringan Wirausahawan dan Pengguna Dinar Dirham Nusantara], dan TDA [Tangan Di Atas] Bekasi) yang peduli terhadap saudara-saudara kita yang terkena dampak banjir di sana.
Wilayah ini tidak terekspos oleh media, mungkin karena akses ke lokasi yang sangat sulit dijangkau. Bahkan di google maps
pun lokasi ini tergambar masih lengang, padahal disana terdapat tidak kurang dari 2500 KK di Desa Pantai Bakti, 1700 KK di Desa Pantai Mekar, juga ada Desa Pantai Bahagia dan Pantai Sejahtera serta desa-desa yang lain, yang sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah petani dan nelayan. Semua wilayah sudah sepekan lamanya terendam banjir dan terisolir karena akses jalan terputus selama dua hari, baru bisa diakses di empat desa tersebut pada Hari Sabtu siang, sehari sebelum rombongan sampai disana.

Meski sudah bisa diakses, bukan berarti perjalanan dapat dilalui dengan mudah dan lancar.

Dimulai dari berangkat pada pukul 11.30 dengan beberapa kali pemberhentian yaitu di meeting point, kemudian di Masjid Al Ijtihad (untuk Sholat Dhuhur dan Ashar yang dijama’ qoshor), di SPBU, dan di tempat penjualan beras untuk menambah jumlah beras yang akan disumbangkan, total perjalanan berangkat ditempuh dalam waktu sekitar empat jam, melewati jalan berbeton (utuh maupun separuh) dan jalan-jalan seperti ini:

Jalan Berlumpur
Jalan Berlumpur

Senin, 18 Agustus 2014

Selalu Ada Kesempatan…



(Tulisan ini pernah dipublikasikan dua tahun yang lalu di blog saya terdahulu).

Jum’at, 6 Juli 2012, 17:42.

“PING!”
“Masih ingat tempat warga yang dibantu MCK sehatnya?”
“Ternyata terjadi kebakaran.”

Baris-baris kalimat di Blackberry Messenger (BBM) segera mengalir beruntun petang itu, dari seorang sahabat di komunitas TDA Bekasi, mengabarkan berita duka tentang kebakaran di pemukiman kumuh di belakang ex Pasar Proyek, Bekasi.
Di lokasi itu sekarang sedang dibangun “Bekasi Junction”, pusat perbelanjaan yang-kabarnya-akan menjadi pusat belanja dengan konsep baru yang akan menjadi kebanggaan warga Kota Bekasi. Wowww!!

Apakah ada hubungannya antara pembangunan dan kebakaran? Entahlah..

Rabu, 16 April 2014

‘Aisyah

Kita semua mungkin pernah mendengar nama ‘Aisyah. Sangat umum dan lazim, bukan? Memang, saking banyaknya kita mengenal orang yang bernama ‘Aisyah atau hanya dari mendengarkan lagu, membaca buku, menonton televisi, bahkan dengan browsing di internet, mudah sekali kita menemukan nama ini. Lantas, apa istimewanya sampai-sampai tulisan ini mengabadikannya menjadi judul? Ho ho ho..., sabar kawan...

‘Aisyah yang ini memang sangat istimewa, karena Beliau adalah Ummul Mu’minin.

Tulisan ini memang terinspirasi dari kisah ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, salah satu istri Rasulullah Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam. Namun demikian tulisan ini juga tidak melulu menceritakan sejarah kehidupan Beliau. Lebih kepada hal-hal positif yang sangat dekat dalam kehidupan keseharian kita, terutama sebagai seorang perempuan. Apa sajakah itu? Simak yuk...

***