Ahad, 20 Januari 2013.
Enam buah kendaraan berjalan beriring-iringanan, berkonvoi menuju ke satu tujuan di ujung utara Kabupaten Bekasi, tepatnya di Desa Pantai Mekar – Kecamatan Muara Gembong.
Masih ada dua kendaraan lagi yang menyusul di belakangnya.
Bukan, mereka bukan rombongan piknik atau famgath, meskipun beberapa diantaranya tergolong mobil mewah.
Mereka adalah teman-teman dari beberapa komunitas (warga Perumahan Taman Cikas – Bekasi Selatan, warga Perumahan Jatibening Estate / Masjid Al Jabbar, JAWARA [Jaringan Wirausahawan dan Pengguna Dinar Dirham Nusantara], dan TDA [Tangan Di Atas] Bekasi) yang peduli terhadap saudara-saudara kita yang terkena dampak banjir di sana.
Meski sudah bisa diakses, bukan berarti perjalanan dapat dilalui dengan mudah dan lancar.
Dimulai dari berangkat pada pukul 11.30 dengan beberapa kali pemberhentian yaitu di meeting point, kemudian di Masjid Al Ijtihad (untuk Sholat Dhuhur dan Ashar yang dijama’ qoshor), di SPBU, dan di tempat penjualan beras untuk menambah jumlah beras yang akan disumbangkan, total perjalanan berangkat ditempuh dalam waktu sekitar empat jam, melewati jalan berbeton (utuh maupun separuh) dan jalan-jalan seperti ini:
Jalan Berlumpur |
Setelah Terendam Banjir |
Bergantian
mobil-mobil dalam konvoi ini terperosok dalam lumpur maupun lubang, namun
semuanya dapat diatasi bersama.
Dan meskipun kondisi jalannya sangat sulit, ternyata banyak pemandangan indah di sana sini:
Langitku Biru |
"Masih ada rumput, mak :D" |
Di sepanjang jalan offroad sejauh 60 kilometer itu (pertama kali mendengar info ini
dari Bang Komar, sesepuh wilayah setempat, kepala langsung pening, tring
tring tring, takjuubbbb, agak surprised, bukankah ini masih di
Bekasi juga? Kok jauh amaattt?? *lebay*) tampak menghampar
pemandangan tanggul (darurat?) setinggi kira-kira empat meter di sebelah kanan
kami. Tanggul itu di bagian atasnya banyak digunakan untuk lalu lalang sepeda
motor maupun pejalan kaki;
Tanggal dari Tanah yang Terkesan Rapuh |
"Menarilah dan terus tertawa, walau dunia tak seindah surga ..." |
Tanggul yang sangat panjang ini sempat membuat kami penasaran, ada apa di baliknya, apakah
tanggul ini alami atau buatan? Dan sampai kapan dia kuat menahan beban (mungkin
air?) agar tidak meluap ke jalan dan rumah-rumah di sisi kirinya?
Setelah tanggul tanah tadi selanjutnya tampak lokasi proyek pembangunan tanggul
permanen:
Di beberapa tempat tampak lubang menganga pada bangunan tanggul yang masih dalam proses
pengerjaan itu, kemungkinan karena kuatnya terjangan banjir beberapa hari
sebelumnya.
Eh, ada kapal tongkang juga, mungkin
untuk mengangkut material-material proyek itu melalui laut;
Kapal Tongkang |
Selain itu
juga pemandangan sawah-sawah dan rumah-rumah yang masih terendam banjir:
* Berlanjut ke tulisan berikutnya yaa ... ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar