Sabtu, 23 Agustus 2014

Laskar Pantai Mekar (1)

(Tulisan ini pernah dipublikasikan pada tanggal 21 Januari 2013).

Ahad, 20 Januari 2013.
Enam buah kendaraan berjalan beriring-iringanan, berkonvoi menuju ke satu tujuan di ujung utara Kabupaten Bekasi, tepatnya di Desa Pantai Mekar – Kecamatan Muara Gembong.

Masih ada dua kendaraan lagi yang menyusul di belakangnya.
Bukan, mereka bukan rombongan piknik atau famgath, meskipun beberapa diantaranya tergolong mobil mewah.
Mereka adalah teman-teman dari beberapa komunitas (warga Perumahan Taman Cikas – Bekasi Selatan, warga Perumahan Jatibening Estate / Masjid Al Jabbar, JAWARA [Jaringan Wirausahawan dan Pengguna Dinar Dirham Nusantara], dan TDA [Tangan Di Atas] Bekasi) yang peduli terhadap saudara-saudara kita yang terkena dampak banjir di sana.
Wilayah ini tidak terekspos oleh media, mungkin karena akses ke lokasi yang sangat sulit dijangkau. Bahkan di google maps
pun lokasi ini tergambar masih lengang, padahal disana terdapat tidak kurang dari 2500 KK di Desa Pantai Bakti, 1700 KK di Desa Pantai Mekar, juga ada Desa Pantai Bahagia dan Pantai Sejahtera serta desa-desa yang lain, yang sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah petani dan nelayan. Semua wilayah sudah sepekan lamanya terendam banjir dan terisolir karena akses jalan terputus selama dua hari, baru bisa diakses di empat desa tersebut pada Hari Sabtu siang, sehari sebelum rombongan sampai disana.

Meski sudah bisa diakses, bukan berarti perjalanan dapat dilalui dengan mudah dan lancar.

Dimulai dari berangkat pada pukul 11.30 dengan beberapa kali pemberhentian yaitu di meeting point, kemudian di Masjid Al Ijtihad (untuk Sholat Dhuhur dan Ashar yang dijama’ qoshor), di SPBU, dan di tempat penjualan beras untuk menambah jumlah beras yang akan disumbangkan, total perjalanan berangkat ditempuh dalam waktu sekitar empat jam, melewati jalan berbeton (utuh maupun separuh) dan jalan-jalan seperti ini:

Jalan Berlumpur
Jalan Berlumpur
Setelah Terendam Banjir
Setelah Terendam Banjir
Bergantian mobil-mobil dalam konvoi ini terperosok dalam lumpur maupun lubang, namun semuanya dapat diatasi bersama.

Dan meskipun kondisi jalannya sangat sulit, ternyata banyak pemandangan indah di sana sini:

Langitku Biru
Langitku Biru
"Masih ada rumput, mak :D"
"Masih ada rumput, mak :D"
Kami juga berpapasan dengan beberapa rombongan yang baru kembali setelah mendistribusikan bantuan, diantaranya dari PKS dan BPBD. Ada juga beberapa Posko yang terlewati, diantaranya Posko Pramuka dan Kemensos. Truk bantuan logistik dari RS Mediaross Cikarang pun berjalan beriringan dengan rombongan kami dan akhirnya lebih dulu berhenti di satu lokasi pendistribusian barang.
Di sepanjang jalan offroad sejauh 60 kilometer itu (pertama kali mendengar info ini dari Bang Komar, sesepuh wilayah setempat, kepala langsung pening, tring tring tring, takjuubbbb, agak surprised, bukankah ini masih di Bekasi juga? Kok jauh amaattt?? *lebay*) tampak menghampar pemandangan tanggul (darurat?) setinggi kira-kira empat meter di sebelah kanan kami. Tanggul itu di bagian atasnya banyak digunakan untuk lalu lalang sepeda motor maupun pejalan kaki;


Tanggal dari Tanah yang Terkesan Rapuh
Tanggal dari Tanah yang Terkesan Rapuh
"Menarilah dan terus tertawa, walau dunia tak seindah surga ..."
"Menarilah dan terus tertawa, walau dunia tak seindah surga ..."
Tanggul yang sangat panjang ini sempat membuat kami penasaran, ada apa di baliknya, apakah tanggul ini alami atau buatan? Dan sampai kapan dia kuat menahan beban (mungkin air?) agar tidak meluap ke jalan dan rumah-rumah di sisi kirinya?
Setelah tanggul tanah tadi selanjutnya tampak lokasi proyek pembangunan tanggul permanen:

Tanggul

Tanggul

Tanggul
Di beberapa tempat tampak lubang menganga pada bangunan tanggul yang masih dalam proses pengerjaan itu, kemungkinan karena kuatnya terjangan banjir beberapa hari sebelumnya.
Eh, ada kapal tongkang juga, mungkin untuk mengangkut material-material proyek itu melalui laut;
Kapal Tongkang
Kapal Tongkang
Selain itu juga pemandangan sawah-sawah dan rumah-rumah yang masih terendam banjir:


* Berlanjut ke tulisan berikutnya yaa ... ;)








Related Posts:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar