Senin, 31 Agustus 2015

Sedekah itu Berkah

Bagi saya, begitu banyak berkah yang harus disyukuri sepanjang hidup ini, dan semuanya teramat indah. Jadi, agak bingung juga kalau harus memilih mana berkah terindah yang pernah saya terima.

Yang akan saya tulis disini adalah salah satu aktivitas yang bagi saya merupakan berkah, yaitu sedekah. Kedengarannya belagu banget ya, agak-agak seperti riya’, begitu :D
Biarlah bila ada yang menganggap demikian. #abaikan ^_^

Sedekah yang saya maksud disini adalah salah satu aktivitas sosial yang saya kelola bersama keluarga dan sahabat, yaitu kegiatan mengumpulkan buku-buku (baru dan bekas) untuk didistribusikan ke lembaga-lembaga yang memerlukan di seluruh wilayah Indonesia, seperti: taman bacaan, TPQ (Taman Pendidikan Al Qur’an), pondok pesantren, PAUD, sekolah-sekolah, LAPAS (Lembaga Pemasyarakatan), panti asuhan, dan sejenisnya.

Sebenarnya kegiatan seperti ini sudah lama kami lakukan, tapi baru dikemas secara terorganisir dalam wadah DonasiBuku.com sejak akhir tahun 2014 yang lalu.

Sampai saat tulisan ini dibuat, DonasiBuku.com, gerakan yang bertujuan menumbuhkan akhlak mulia terutama bagi generasi penerus kita dengan kemudahan akses mendapatkan pengetahuan melalui bacaan yang bermanfaat telah mendistribusikan lebih dari 800 eksemplar buku kepada 30 lembaga penerima di 21 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.
Di DonasiBuku.com, kami -para pengurus- menyedekahkan waktu, tenaga, pikiran, dan tentunya dana.

DonasiBuku.com
Homepage DonasiBuku.com
Lantas, mengapa saya sebut berkah?

Begini ceritanya ...

Selasa, 25 Agustus 2015

Muslimah Merdeka, Muslimah yang Bertakwa

"Selalu wasiatkan kebaikan kepada para wanita. Karena mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan bagian yang paling bengkok dari tulang rusuk ialah tulang rusuk bagian atas. Jika kalian paksa diri untuk meluruskannya, ia akan patah. Tetapi jika kalian mendiamkannya, ia akan tetap bengkok. Karena itu, wasiatkanlah kebaikan kepada para wanita." (HR. Al Bukhari, dari Abu Hurairah).
Ah, indah sekali hadits di atas ya ...
Di dalamnya tersirat makna bahwa wanita sangat dimuliakan dalam Islam.
Seorang wanita muslim (muslimah) didudukkan sebagai seseorang yang merdeka, sejajar dengan pria untuk berdiskusi, saling mengingatkan, dan saling memberi wasiat tentang kebenaran, kesabaran, juga kasih sayang.

Apakah hanya itu saja?
Tentu saja tidak.
Coba kita perhatikan ayat ini:

Kamis, 13 Agustus 2015

Lebih Dekat dengan Habbatussauda

Diriwayatkan dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim dari hadits Abu Salamah, dan Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wa Sallam bersabda,
"Hendaklah kalian mengonsumsi habbatussauda. Karena habbatussauda mengandung obat untuk segala jenis penyakit kecuali (al-maut) kematian." (HR. Bukhari - Muslim).
***

Habbatussauda, atau jintan hitam, atau black seed adalah biji yang tergolong ke dalam tanaman padi-padian (nigella sativa).
Dalam bahasa Persia dikenal dengan nama syuwainiz. Atau disebut juga kammun hitam atau kammun india.
Habbatussauda Kapsul Minyak
Habbatussauda Kapsul Minyak
Habbatussauda biasa ditanam pada bulan September dan Oktober, dan dipanen dari bulan Juni sampai dengan Agustus.
Tanamannya memiliki daun yang hijau mengkilap dan bunga kecil berwarna kebiruan atau putih kekuningan.

Rabu, 12 Agustus 2015

Uji Emisi, Untuk Apa?

Selama ini saya tidak pernah (benar-benar) peduli dengan istilah 'uji emisi'.
Saya pikir, itu adalah urusan bapak-bapak di ORGANDA, DISHUB, atau abang-abang pengemudi mikrolet dan truk saja. Parah yaa ^_^.
Tapi hari ini saya sedikit tercerahkan dengan 'sesuatu' yang bernama uji emisi ini.

Logo UJi Emisi

Ceritanya, di halaman salah satu mal di Kota Bekasi sedang diadakan uji emisi gratis oleh Dinas Perhubungan Kota Bekasi.
Setiap kendaraan yang masuk akan mendapatkan giliran untuk diuji emisinya.

Proses pengujian hanya berlangsung sebentar dan tidak rumit.
Kita cukup menghentikan kendaraan dan tidak perlu mematikan mesin (hanya mematikan pendingin udara saja).
Selanjutnya petugas melakukan uji emisi dengan cara memasangkan alat ke knalpot kendaraan kita. Alat ini terhubung dengan sebuah monitor kecil yang akan menampilkan indikator hasil pengujian.
Selanjutnya hasil uji emisi akan dicetak dan diserahkan kepada pemilik kendaraan beserta kartu 'Hasil Uji Emisi' dan stiker tanda lulus uji untuk ditempelkan pada kaca depan kendaraan.

Selasa, 11 Agustus 2015

Baking Soda, yang "Sakti" dari Dapur Kita

Baking soda, selama ini lebih dikenal sebagai soda kue.
Ada juga yang menyebutnya Natrium Bikarbonat, Sodium Bikarbonat (SoBi), Natrium/Sodium Hidrogen Karbonat, Natrium Acid Bicarbonate, atau Bicarbonate of Soda.

Rasanya sedikit asin dan bersifat alkali.
Unsur ini ditemukan terlarut dalam sumber air yang kaya mineral.

Sifat baking soda yang mampu menetralisir zat-zat yang ber-pH sangat asam atau sangat basa sehingga netral, membuatnya menjadi zat yang non-irritan (tidak mengiritasi) dan non-toksik (tidak beracun).

Baking Soda Murni
Baking Soda Murni

Senin, 10 Agustus 2015

Cirata - Wisata Murah, Indah, dan Tak Jauh dari Jakarta

Air, adalah salah satu kekayaan alam yang dimiliki oleh negara kita.
Baik dari air laut, air hujan, maupun air yang telah mengalir di sungai-sungai.
Pemanfaatan air dalam segala sendi kehidupan tentu saja memerlukan pengelolaan yang baik, terutama oleh pemerintah (dan didukung oleh masyarakatnya).

Listrik, adalah juga salah satu kebutuhan vital bagi keberlangsungan segala kegiatan sehari-hari.
Pemanfaatan air sebagai pembangkit listrik di negara kita bukanlah hal yang aneh lagi.
Banyak pembangkit-pembangkit listrik bertenaga air (PLTA) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Salah satu PLTA yang kita miliki, PLTA Cirata, meliputi tiga wilayah di Jawa Barat, yaitu Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Cianjur.
PLTA ini memanfaatkan genangan air seluas 62 km2 dari Waduk Cirata yang membendung Sungai Citarum.
Karena kapasitasnya yang sangat besar (kapasitas terpasang 1.008 Mega Watt [MW] dengan produksi energi listrik rata-rata 1.428 Giga Watt hour [GWh] per tahun) PLTA Cirata menjadi PLTA terbesar di Asia Tenggara! 

Apa yang bisa dilihat dari PLTA ini?
Yuk kita eksplorasi ...

Untuk menuju lokasi PLTA Cirata di Desa Tegalwaru, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, dari arah Jakarta kita bisa berkendara melalui jalan tol Jakarta - CIkampek dan keluar di Gerbang Tol Jatiluhur. Selanjutnya berbelok ke kanan dan ikuti petunjuk arahnya menuju Waduk Cirata.

Mendekati lokasi waduk, pemandangan sangat indah dan menyejukkan mata.
Kita akan melewati sungai yang jernih berbingkai persawahan yang berundak-undak. 



Ada pula bebrapa rakit/perahu tertambat di tepiannya;

Kamis, 06 Agustus 2015

Mereguk Nikmat Ramadhan di Tanah Suci (2)

Entah kenapa, meskipun bukan yang pertama kali melaksanakan ibadah Ramadhan di Tanah Suci, namun keinginan untuk kembali dan kembali lagi ke sana justru semakin menguat.

Seperti yang saya tulis pada bagian pertama tulisan ini: "Mereguk Nikmat Ramadhan di Tanah Suci (1)", selain keutamaan ibadah umrah di Bulan Ramadhan yang membuatnya istimewa, keutamaan Bulan Ramadhan itu sendiri pun memberikan makna yang teramat dalam bagi kami.

Diantara keutamaan Bulan Ramadhan adalah:
  • Disyariatkannya I’tikaf
Anas Radhiallahu 'Anhu berkata: "Adalah Nabi Shallallahu 'Alayhi wa Sallam beri’tikaf pada 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan, sampai beliau wafat, kemudian istri–istri beliau pun beri’tikaf setelahnya " (diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim).


Suasana i'tikaf 10 malam terakhir Bulan Ramadhan
Suasana i'tikaf 10 malam terakhir Bulan Ramadhan (sumber: grup WA)
Semakin mendekati hari-hari terakhir Bulan Ramadhan, terutama pada sepuluh malam terakhirnya, suasana di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi akan semakin penuh sesak oleh jama'ah yang ingin melaksanakan i'tikaf, menanti turunnya Lailatul Qadr, malam yang kemuliaannya lebih baik dari seribu bulan. Masya Allah.
Malu rasanya, melihat kondisi di sana dan membandingkannya dengan kondisi kebanyakan masjid-masjid kita di malam-malam terakhir Ramadhan, jama'ahnya semakin sedikit. Seringkali kita lebih disibukkan dengan urusan mudik dan persiapan Lebaran (belanja baju baru, membuat kue-kue, memasak makanan istimewa, ...).

Selasa, 04 Agustus 2015

Mereguk Nikmat Ramadhan di Tanah Suci (1)

Berkesempatan menjalankan ibadah pada Bulan Ramadhan di Tanah Suci (Mekkah dan Madinah) adalah hal yang sangat istimewa dan selalu kami tunggu-tunggu. Setiap kesempatan berada di sana selalu memberikan pengalaman dan cerita yang berbeda.

Mengapa istimewa?    

Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wa Sallam sendiri pernah bersabda:
Sesungguhnya umrah di bulan Ramadhan seperti berhaji bersamaku” (HR. Bukhari no.1863).
Bayangkan, sahabat, berhaji saja sudah sedemikian besar keutamaan dan pahalanya, apalagi berhaji bersama Rasulullah. Masya Allah, siapa yang tak ingin merasakannya?   
Maka tak heran bila pada Bulan Ramadhan Masjid Nabawi dan Masjidil Haram selalu penuh sesak dan semakin sesak pada sepuluh malam terakhirnya (sangat kontras dengan kondisi kebanyakan masjid-masjid kita ya ...).
Sesaknya kedua masjid ini adalah sesak yang berbeda, karena membawa nikmat. Meskipun dengan kondisi berjubel-jubel, seluruh jama'ah tetap dapat melaksanakan ibadah dengan baik dan khusyu'.


Masjidil Haram

Bulan Ramadhan sendiri memiliki banyak keutamaan, diantaranya:
  • Bulan diturunkannya Al Qur’an
"Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil) ..." (Surat Al Baqarah: 185).
Dalam Kitab Shahih Al Bukhari diriwayatkan bahwa tatkala usia Rasulullah mendekati 40 tahun beliau mulai suka mengasingkan diri. Beliau biasa membawa roti yang terbuat dari gandum dan bekal air menuju Gua Hira' yang terletak di Jabal Nur, yaitu sejauh hampir 2 mil dari Mekkah.


Jabal Nur (Gua Hira')

Ketika pengasingannya (uzlah) di Gua Hira' memasuki tahun ketiga, tepatnya di Bulan Ramadhan, Allah menghendaki rahmat-Nya terlimpahkan kepada segenap penduduk bumi, lalu dimuliakanlah beliau dengan mengangkatnya sebagai nabi, lalu Jibril turun kepadanya dengan membawa beberapa ayat Al Qur'an.

  • Diwajibkan berpuasa pada bulan ini
Meskipun sedang dalam kondisi bersafar, sebagian besar jama'ah memilih untuk tetap berpuasa.
Melaksanakan puasa dengan kondisi temperatur yang sangat panas (berkisar antara 40-50 derajat Celcius) dan waktu siang yang lebih lama memberikan pengalaman tersendiri yang tak mungkin terlupakan.
Benar-benar ujian fisik (dan mental) bagi kita yang berasal dari negara dengan iklim yang relatif lebih 'bersahabat'.
Namun, semua kesulitan seakan sirna pada saat berbuka puasa.
Nikmatnya tiada terkira ...