Selasa, 31 Oktober 2017

Adab Berjalan - 3

Pada tulisan sebelumnya, 'Adab Berjalan - 2' telah dijelaskan hal-hal terkait postur tubuh pada saat berjalan.
Berikut ini adalah bagian terakhir yang membahas tentang adab-adab berjalan yang lainnya.


  • Menghindari cara berjalan yang tercela 
Diantara cara jalan yang tercela:
    • Berjalan dengan sombong dan takabur. Ini adalah cara jalan orang sombong dan ujub terhadap diri sendiri.
    • Berjalan dengan gelisah dan gemetar, yaitu dengan menoleh ke kanan, ke kiri, dan ke belakang. Ini adalah cara jalan orang yang goncang akalnya.
    • Berjalan dengan loyo seperti orang sakit. Ini adalah cara berjalan yang buruk.
    • Berjalan dengan berlenggak lenggpk disertai gerakan lemah gemulai sehingga meniru lawan jenisnya (kaum wanita).
    • Berjalan terburu-buru dan terlalu cepat seperti seperti berlari tanpa hajat dan keperluan.
    • Berjalan terburu-buru dan terlalu cepat seperti berlari tanpa hajat dan keperluan.
    • Berjalan seakan-akan melompat.
  • Kaum wanita tidak boleh berjalan di tengah jalan
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
"Bagian tengah jalan bukan untuk kamu wanita."
Beliau juga berkata kepada kaum wanita:
"Minggirlah kalian, karena kalian tidak boleh mengambil bagian tengah jalan. Hendaklah kalian mengambil bagian pinggir jalan."
Oleh karena itu, hendaknya para Muslimah tidak terjatuh ke dalam penyimpangan seperti ini.
  • Tidak berjalan dengan memakai satu sandal
Tidak sepatutnya seorang Muslim berjalan dengan stu sandal karena Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallamm melarang hal tersebut.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
"Apabila salah seorang dari kalian memakai sandal, maka hendaknya memulai dari yang kanan. Aapabila ia melepasnya, maka mulailah dari yang kiri. Pakailah kedua-duanya atau lepaslah kedua-duanya."
Rasulullah SHallallahu 'Alaihi Wasallam juga melarang memakai satu sandal: 
"Apabila tali sandal salah seorang dari kalian putus, maka janganlah ia berjalan dengan memakai satu sandal hingga iaa memperbaikinya. Janganlah pula seseorang berjalan dengan memakai satu khuf."
"Janganlah engkau berjalan dengan memakai satu sandal." (HR. Muslim [2099] dari Jabir Radhiyallahu 'anhu).
Oleh karena itu, tidak boleh seorang Muslim berjalan sementara satu kakinya memakai sandal dan kaki yang lain telanjang, sebab hal itu tidak pantas bagi seorang Muslim karena sesungguhnya itu adalah cara berjalan syaitan

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
"Sesungguhnya syaitan berjalan dengan satu sandal/" (HR. Ath-Thahawi dalam Musykilul Aatsar [II/142] dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu. Lihat kitab as-Silsilah ash-Shahiihah [348].
Dengan demikian, hendaknya seseorang memakai sandal pada kedua kakinya atau bertelanjang kaki.
Hal lain yang tercakup dalam masalah ini adalah tidak boleh memakai dua sandal yang berlainan jenisnya.
Janganlah seseirang memakai satu jenis sandal pada satu kaki dan memakai sandal yang berbeda jenisnya pada kaki yang lain. Demikian pula dilarang memakai dua sandal yang berlainan warna. Maka hendaklah seorang Muslim memakai kedua sandal yang sejenis.
  • Bertelanjang kaki sesekali waktu
Bertelanjang kaki termasuk tanda tawadhu' di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah membimbingpara Sahabatnya supaya sesekali bertelanjang kaki sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits:
"Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam memerintahkan kami agar kadang kala bertelanjang kaki."(HR. Ahmad [VI/22], Abu Dawud [4160, dan an-Nasa'i [II/292-293] dari Fudhalah bin 'Ubaid. Lihat kitab al-Silsilah ash-Shahiihah [502].
Bertelanjang kaki adalah perkara yang baik dengan syarat tidak terdapat najis pada tanah atau sesuatu yang dapat menyakiti dua telapak kaki, seperti tanah yang terlalu panas atau yang lainnya.


(Selesai). 
 

***


Sumber:
'Ensiklopedi Adab Islam Menurut al-Qur'an dan as-Sunnah - Jilid 2', 'Abdul 'Aziz bin Fathi as-Sayyid Nada, Pustaka Imam Asy-Syafi'i, Jakarta, Januari 2013 M.

***
#ODOPOKT26
#BloggerMuslimahIndonesia



Related Posts:




2 komentar:

  1. Terima kasih sudah mengingatkan bagaimana adab berjalan yang benar.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama mbak, semoga bermanfaat.
      Terima kasih juga sudah berkunjung ��.

      Hapus