Kamis, 05 Oktober 2017

Singgah di Negeri Sebelah (Part 2: Menuju Melaka)

Lho, kok sudah part 2 aja?

Iyyaaa ... 
Part 1-nya ada di sini:
Singgah di Negeri Sebelah (Part 1: Kuala Lumpur)
Lanjut yaa ...

***

Sekilas Tentang Melaka

Melaka (Malacca), adalah sebuah negara bagian di Malaysia yang terletak di sebelah selatan Semenanjung Malaya, di sebelah Selat Malaka.
Negara bagian ini berbatasan dengan Negeri Sembilan di Utara dan Barat serta Johor di Selatan.  
Eksklave Tanjung Tuan juga berbatasan dengan Negeri Sembilan di utara. 

Ibukotanya adalah Kota Malaka, yang terletak 148 kilometer ke arah Tenggara ibukota Malaysia (Kuala Lumpur), 235 kilometer ke arah Barat Laut kota terbesar di Johor (Johor Bahru), dan 95 kilometer ke arah Barat Laut kota terbesar kedua di Johor (Batu Pahat).  
Pusat kota bersejarah ini telah terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia (World Heritage Site) UNESCO sejak tanggal 7 Juli 2008. 

Meskipun Melaka merupakan lokasi salah satu kesultanan Melayu paling awal, monarki lokal telah dihapuskan ketika Portugis menaklukkannya pada tahun 1511 sehingga Kepala negaranya adalah Yang di-Pertua Negeri atau Gubernur, bukan Sultan.

***

How to Get There?

Ini adalah pertanyaan mendasar 😀.
Di tulisan sebelumnya sudah kami ceritakan bahwa liburan diawali dari Kuala Lumpur.
Jadi kami mengambil titik start dari Kuala Lumpur dan berencana menggunakan transportasi bus umum.
Dari area Bukit Bintang (Kuala Lumpur) tempat kami menginap di Hotel Capitol, kami menaiki kereta monorel (KL Monorail Line) menuju ke Stasuin KL Sentral kemudian dari KL Sentral berganti kereta KTM (Seremban Line) menuju ke Stasiun Bandar Tasik Selatan yang terhubung dengan Terminal Bersepadu Selatan (TBS).
Kita bisa berjalan kaki dari Stasiun Bandar Tasik Selatan ke TBS melalui jembatan penyeberangan yang lumayan panjang.
TBS merupakan terminal besar di mana bus-bus ke berbagai tujuan tumplek blek di sini.
Tapi jangan bayangkan terminal yang kumuh ya.
Kondisinya lumayan rapi dan modern serta terjaga kebersihannya meskipun sangat ramai.
Dari TBS kami akan melanjutkan perjalanan dengan bus menuju ke Terminal Melaka Sentral Di Melaka.



Hari itu adalah hari libur tanggal 25 Desember.
Kebayang kan, seperti apa hiruk pikuknya suasana, mirip di Indonesia lah, banyak orang berlibur atau mudik pada saat long weekend.
Satu hal yang lupa kami antisipasi adalah kemungkinan tidak mendapatkan tiket bus karena padatnya penumpang.

Dan hal itu benar-benar terjadi.
Kami yang tadinya sangat yakin bisa mendapatkan tiket dengan  membeli langsung ternyata nyaris kehabisan tiket meskipun sudah mendatangi semua counter penjualan tiket.

Fiuhhh ... *elapkeringet*

Walaupun akkhirnya kami berhasil memperoleh tiket pulang-pergi (PP) dari TBS ke Melaka dan dari Melaka ke KLIA2 (karena dari Melaka kami akan langsung pulang ke Jakarta keesokan harinya), namun jamnya molor dari perkiraan awal kami.
Konsekuensinya, itinerary yang sudah disusun sebelumnya menjadi agak berantakan.

Tips:
Belilah tiket secara online jauh-jauh hari sebelumnya untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang tidak diinginkan, terutama bila merencanakan perjalanan pada saat musim liburan.

***

Alhamdulillah tiket sudah di tangan.
Selanjutnya, apa lagi?

Rupanya kami masih harus H2C (harap-harap cemas) menunggu kedatangan bus yang akan mengangkut kami ke Melaka.
Saat itu hujan turun sangat deras, dan ternyata di Malaysia ini tak jauh beda dengan di Indonesia.
Hujan identik dengan macet di mana-mana 😂.
Jadilah bus-bus ini tak bisa datang tepat waktu ke terminal karena harus berjuang menerobos kemacetan yang parah.

Seelah menunggu lumayan lama dari jadwal yang tertera di tiket, akhirnya bus kami datang juga.

Ternyata busnya keren, Saudara-saudara!
Bentuknya semacam bus tingkat kalau di sini.
Bagian bawah khusus untuk bagasi dan bagian atas untuk penumpang.
Dan yang membuat agak kaget, ternyata penumpangnya hanya lima orang termasuk kami berdua. What a nice surprise!

Baiklah, mari kita nikmati perjalanan ini, dengan bus keren ber-AC dingin.
Yeeaayyy!


* Bersambung ke:

***

Baca Juga:
Singgah di Negeri Sebelah (Part 1: Kuala Lumpur)
Singgah di Negeri Sebelah (Part 3: Hotel Quayside - Melaka)
 
***

Note:
eksklave /eks·kla·ve //éksklave/ n1 bagian (daerah) suatu negara yang terpisah dan berbentuk suatu enklave; 2 daerah (wilayah) budaya yang berada jauh dari daerah asal budaya 

***

Referensi:
en.wikipedia.org
kbbi.web.id 

***

#ODOPOKT3
#BloggerMuslimahIndonesia 

***





Related Posts:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar