Rabu, 18 Oktober 2017

Adab di Dalam Perjalanan (As-Safar) - 7

Pada tulisan sebelumnya: Adab di Dalam Perjalanan (As-Safar) - 6 telah dibahas mengenai apa yang hendaknya dilakukan oleh seorang pemimpin rombongan dalam perjalanan.
Selanjutnya akan diuraikan beberapa doa terkakit dengan safar.


  • Safar pada hari Kamis
Safar yang dilakukan pada hari Kamis adalah sunnah sebagaimana disebutkan dalam hadits:
"Jarang sekali Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam keluar apabila beliau hendak bersafar, melainkan pada hari Kamis." (HR. Al-Bukhari [2949] dari Ka'ab bin Malik).
Ini adalah sunnah yang penuh berkah, yang perlu diperhatikan untuk dilakukan apabila memungkinkan. Namun jika tidak, sesungguhnya hal ini tidak wajib. Terlebih lagi bila ada keharusan bersafar pada hari selain Kamis.
  • Keluar pagi-pagi untuk bersafar
Hendaknya seseorang yang bersafar berangkat pagi-oagi bila memungkinkan.
Hal ini dapat mendatangkan berkah dan menggairahkan semangat serta mempercepat sampainya ke tempat tujuan.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
"'Ya, Allah, berkahilah urusan ummatku yang dikerjakan di pagi hari.'"
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam biasa mengirim pasukan di pagi hari. Oleh karena itu hendaklah memperhatikan adab ini sedapat mungkin karena pada pagi hari terdapat berkah. Namun jika tidak, juga tidak mengapa.

  • Memilih transportasi yang cocok 
Hendaknya seseorang memilih transportasi yang cocok dan nyaman terlebih jika perjalanan yang dilakukan berat. 
Transportasi yang dimaksud adalah yang tidak menyulitkannya, sebab transportasi yang tidak stabil (misalnya mobil yang sering mogok atau sejenisnya) akan menyulitkan orang yang safar tersebut. Selain itu akan mengganggu dalam menunaikan kepentingan mereka bahkan dapat menimbulkan perselisihan dan pertengkaran yang dapat mengacaukan perjalanan mereka.
  • Doa keluar dari rumah
"Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah dan tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah. Maka dikatakan kepadanya: 'Engkau telah diberi petunjuk. diberi kecukupan, diberi perlindungan, dan dijauhkan dari syaitan'."
Juga membaca:
"Ya, Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesesatan dan disesatkan, dari tergelincir atau digelincirkan, dari berbuat zhalim atau dizhalimi, dan dari berbuat jahil atau dijahili."
Dzikir-dzikir ini dapat mengusir syaitan dan melindungi orang yang mengucapkannya serta menyelamatkannya dari kejahatan manusia dan jin.
  • Doa berkendaraaan
Hendaknya orang yang berkendaraan (pesawat terbang, kapal, mobil, kereta api, unta, dan sebagainya), doa yang pertama diucapkannya adalah: "Bismillah". Kemudian setelah duduk di atas kendaraannya mengucapkan doa yang artinya:
"Segala pujibagi Allah. Mahasuci Rabb yang menundukkan kendaraan  ini untuk kami, padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya. Sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb kami (di hari Kiamat). Segala puji bagi Allah (3x). Allah mahabesar (3x), Mahasuci Engkau. Ya, Allah, sesungguhnya aku menganiaya diriku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau." (HR. Abu Dawud [2602], at-Tirmidzi [3446]dan dishahihkannya, al-Hakim [II/98-99] dan dishahihkannya, serta disetujui oleh adz-Dzahabi dari 'Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu. Lihat kitab Shahiih at-Tirmidzi [III/156]).



***


Sumber:
'Ensiklopedi Adab Islam Menurut al-Qur'an dan as-Sunnah - Jilid 2', 'Abdul 'Aziz bin Fathi as-Sayyid Nada, Pustaka Imam Asy-Syafi'i, Jakarta, Januari 2013 M.

***

Baca juga:
***

#ODOPOKT15
#BloggerMuslimahIndonesia



Related Posts:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar