Jumat, 20 Oktober 2017

Adab di Dalam Perjalanan (As-Safar) - 8

Dalam tulisan sebelumnya: Adab di Dalam Perjalanan (As-Safar) - 7 telah dijelaskan mengenai doa keluar rumah dan doa naik kendaraan.
Kemudian doa dan dzikir apa lagi yang perlu kita ucapkan ketika berada di dalam perjalanan? 


  • Doa bersafar
Apabila kendaraan untuk bersafar telah bergerak dan mulai berjalan hendaklah berdoa dengan doa yang diriwayatkan oleh Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang artinya:
"Ya, Allah, sesungguhnya kami memohon kebaikan dan takwa dalam bepergian ini, kami memohon perbuatan yang Engkau ridhai. Ya, Allah, permudahlah perjalanan kami ini, dan dekatkan jaraknya bagi kami. Ya, Allah, Engkaulah pendampingku di dalam bepergian dan pengganti dalam mengurus keluargaku (yang ditinggalkan). Ya. Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari kelelahan dalam bepergian, pemandangan yang menyedihkan, serta keadaan yang buruk dalam harta dan keluarga saat kembali."
Hendaknya juga mengucapkan ta'awudz yang biasa diucapkan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
"Jika melakukan safar, beliau berlindung dari beratnya safar, dari buruknya saat kembali, dari kesesatan setelah mendapatkan hidayah, dari do'a orang yang terzhalimi, serta dari buruknya kondisi pada keluarga dan harta."
  • Dzikir ketika mendaki dan menurun
Apabila pesawat akan terbang atau mobil berjalan menanjak, maka disunnahkan seseorang mengucapkan takbir. Adapun apabila jalannya menurun maka disunnahkan baginya mengucapkan tasbih. Di dalam hadits Jabir dikatakan: "Apabila kami mendaki, kami bertakbir, sedangkan apabila kami menurun, kami bertasbih."

  • Saling bekerja sama di antara musafir
Di antara kerja sama antar musafir adalah yang kuat menolong yang lemah dan yang kaya memberikan bantuan kepada yang fakir.
Selain itu, tolong menolong dalam membawa barang-barang serta meringankan penderitaan safar dan kesulitan masing-masing.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"... Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran ..." (QS. Al-Maa-idah: 2).
Kerja sama ini dapat meringankan safar atas rombongan, juga menunjukkan keterikatan kasih sayang dan cinta kaum muslimin dalam safar dan yang lainnya.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam berkata kepada kaum muslimin di dalam safarnya:
"Barang siapa yang memiliki kelebihan tempat (kendaraan), hendaklah ia menyilakannya bagi orang yang tidak mempunyai tempat. Barang siapa yang memiliki kelebihan bekal, hendaklah ia menyilakan kepada orang yang tidak memiliki bekal." (HR. Muslim [1728] dari Abu Sa'id).
Termasuk juga di dalam adab ini adalah membagi-bagi tugas di antara anggota rombongan. Maksudnya, ada yang bertugas membeli makanan, menyetir mobil, membuang sampah ke dalam tempat sampah yang telah disiapkan, menyiapkan kasur atau tikar untuk beristirahat, dan lain-lain.


(Bersambung).

***

Sumber:
'Ensiklopedi Adab Islam Menurut al-Qur'an dan as-Sunnah - Jilid 2', 'Abdul 'Aziz bin Fathi as-Sayyid Nada, Pustaka Imam Asy-Syafi'i, Jakarta, Januari 2013 M.

***

Baca juga:
***

#ODOPOKT16
#BloggerMuslimahIndonesia



Related Posts:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar