Sabtu, 19 Agustus 2017

Adab Berqurban

Tak lama lagi kita akan memasuki bulan Dzulhijah dimana ada hari raya 'Idul Adha yang dilanjutkan dengan penyembelihan hewan qurban.

Dalam satu riwayat disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyembelih hewan qurban pada pagi hari 'Idul Adha.

Ada beberapa adab yang berkaitan dengan penyembelihan hewan qurban, yaitu:

  • Ikhlas karena Allah
Hendaknya penyembelihan diniatkan untuk syi'ar Islam, mensyukuri nikmat Allah, dan mengikuti Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, bukan untuk riya' atau sum'ah.
  • Orang yang hendak menyembelih qurban jangan mengambil sesuatu dari rambut atau bagian tubuhnya
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Jika telah masuk sepuluh hari pertama bulan Dzulhijah dan salah seorang dari kalian hendak menyembelih binatang qurban, maka janganlah ia memotong sedikit pun rambut dan kulitnya." (HR. Muslim No. 1977 dari Ummu Salamah).
Demikian pula, tidak boleh memotong sesuatu yang lebih dari kulitnya, kecuali jika menyebabkan sakit, atau kuku yang patah, maka tidak apa-apa.
  • Tidak menyembelih binatang yang cacat nyata
 Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Empat jenis binatang yang tidak boleh dijadikan hewan sembelihan: hewan yang buta dan jelas kebutaannya, yang sakit dan jelas sakitnya, yang pincang dan jelas pincangnya, serta yang kurus dan tidak ada sumsumnya." (HR. Malik (II/482), Ahmad (IV/284), Abu Dawud (28020), an-Nasa-i (II/203) serta at-Tirmidzi (1497) dan dia berkata: "Hasan shahih." Diriwayatkan pula oleh Ibnu Majah (3144), Ibnu Hibban (VII/565:556), ad-Darimi (II/72), al-Hakim (IV/223) dan dia menshahihkannya, al-Baihaqi (IX/274) dari al-Bara'. Lihat kitab Shahibul Jaami' (886)).
  • Memilih hewan qurban yang bagus
Hendaknya hewan yang dipilih adalah yang gemuk dan baik, tidak memiliki cacat.
Dan hendaklah kita memilih hewan terbagus untuk dipersembahkan kepada Rabbnya sesuai petunjuk Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
  • Menyembelih hewan qurban dengan tangannya sendiri
Jika mampu, lebih afdhal menyembelih dengan tangannya sendiri.
Disebutkan dalam sebuah hadits: "Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyembelih dua ekor kambing kibasy yang gemuk dan bertanduk dengan kedua tangannya. Beliau membaca basmalah, bertakbir, dan meletakkan kakinya di atas leher kedua hewan tersebut." (HR. Al-Bukhari (5558) dan Muslim (1966) dari Anas Radhiyallahu 'Anhu).
  • Barang siapa mmenyembelih sebelum shalat 'Id, hendaklah ia mengulanginya
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam mmensunnahkan penyembelihan setelah shalat 'Id.
Barang siapa menyembelih sebelum shalat 'Id maka itu adalah daging yang ia sembelih untuk keluarganya dan tidak termasuk qurban. Ia harus mengulangi penyembelihannya.
Sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam: "Barang siapa menyembelih sebelum shalat 'Id, maka ia menyembelih untuk dirinya sendiri dan barang siapa menyembelih setelah shalat 'Id, maka telah sempurna penyembelihannya dan sesuai dengan sunnah kaum Muslimin." (HR. Bukhari (951, 995, 965, 968, 9676, ...) dan Muslim (1961) dari al-Bara').
  • Menyempurnakan adab penyembelihan
Contoh menyempurnakan adab penyembelihan adalah ketika menyembelih sapi atau kambing hendaklah menelentangkan sembelihan pada sisi kiri, menajamkan pisau, membaca basmalah dan takbir, tidak menampakkan pisau di hadapan hewan sembelihan, dan tidak menyembelih di hadapan hewan sembelihan yang lain.

***

Sumber:
'Ensiklopedi Adab Islam Menurut al-Qur'an dan as-Sunnah - Jilid 1' ('Abdul 'Aziz bin Fathi as-Sayyid Nada, Pustaka Imam Asy-Syafi'i, Jakarta, 2007).

***

#ODOP
#ODOP19
#BloggerMuslimahIndonesia



Related Posts:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar