Mencari ide dalam menulis sering kali menjadi hambatan yang serius bagi saya, karena meskipun kata banyak orang (terutama guru-guru menulis saya) ide itu ada di mana-mana, tinggal bagaimana kita mengolahnya, tetap saja sang ide tak segera datang saat diperlukan.
Mengikuti tantangan One Day One Post (ODOP) yang diadakan oleh komunitas Blogger Muslimah menjadi salah satu ajang latihan bagi saya dalam pencarian ide ini.
Diharuskan mem-posting minimal satu tulisan per hari di blog bukanlah perkara mudah untuk saya.
Kita harus kreatif mencari tema-tema yang tidak membosankan bagi pembaca.
Sekarang sudah masuk hari kesembilan dalam program ODOP ini.
Alhamdulillah, meskipun tertatih-tatih (beberapa kali telat setor tulisan dan sering setor di waktu-waktu last minute) saya masih bisa konsisten menulis satu tulisan per hari.
Lantas, bagaimana cara saya menemukan ide dalam menulis?
Berikut ini beberapa hal yang saya lakukan.
Bila dulu foto-foto saya tersimpan dalam album foto (hardcopy) saat ini tentu saja lebih mudah karena koleksi foto tersimpan dalam bentuk digital.
Melihat kembali foto-foto traveling yang lalu biasanya membangkitkan kembali ingatan akan perjalanan yang telah dilakukan, transportasi yang digunakan, tempat-tempat yang didatangi, aneka kuliner yang dicicipi, suvenir yang dibawa pulang, bahkan cerita tentang teman seperjalanan pun dapat menjadi sumber ide yang menarik untuk diolah.
Satu hal yang cukup menguntungkan, saya tidak terlalu suka foto selfie dan lebih menyukai memfoto obyeknya (misalnya: pemandangan alam, bangunan, kerajinan, atau peristiwa-peristiwa yang terjadi) sehingga hal ini sangat memudahkan bila membutuhkan foto sebagai pelengkap tulisan.
Contohnya, kita akan menulis tentang traveling ke Raja Ampat.
Tentunya akan lebih menarik bagi pembaca bila melihat langsung gambar obyek wisata atau pemandangan di sana, bukan sekedar melihat foto penulisnya saja 😄.
Pada saat-saat genting dimana sedang memerlukan ide dan si ide nggak nongol-nongol, saya ambil salah satu atau salah dua buku dari rak buku yang menarik perhatian saya saat itu.
Kemudian saya buka daftar isinya dan saya pilih satu atau dua bab yang kira-kira bisa dituliskan kembali (biasanya dari sini sudah muncul ide dan tema apa yang akan ditulis).
Tak harus keseluruhan dari bab yang dipilih itu kita baca, cukup pada paragraf atau sub bab yang sesuai dengan tema yang sudah kita tentukan.
Tulis kembali dengan gaya kita.
Jangan lupa, lihat kesimpulan pada akhir bab tersebut, karena ini penting untuk menjadi bahan penutup pada tulisan kita nantinya.
Tuliskan pula sumbernya (judul buku, penulis, penerbit).
Dengan melakukan dua hal itu saja kita sudah dapat menemukan ide untuk beberapa tulisan.
Sebagai gambaran, sepanjang semblian hari menulis untuk ODOP ini saya hanya mengambil ide dari dua perjalanan yang saya lakukan dan satu buku koleksi (buku yang saya pilih juga masih terkait dengan salah satu perjalanan saya tadi).
Mengenai panjang tulisan, saya usahakan tidak terlalu panjang, kira-kira terdiri dari 300-500 kata saja supaya tidak membosankan pembacanya.
Di bagian penutup tulisan bisa dibuat kalimat yang menarik supaya pembaca penasaran mengikuti lanjutannya (bila ada).
Dan ternyata, dengan membiasakan konsisten menulis kita akan semakin lancar menuangkan apa yang ada dalam benak kita menjadi satu tulisan.
Oh ya, tulisan ini saya buat dalam waktu kurang dari satu jam saja 😉.
Alhamdulillah.
Jadi ...
Mari menulis!
#ODOP
#ODOP9
#BloggerMuslimahIndonesia
Mengikuti tantangan One Day One Post (ODOP) yang diadakan oleh komunitas Blogger Muslimah menjadi salah satu ajang latihan bagi saya dalam pencarian ide ini.
Diharuskan mem-posting minimal satu tulisan per hari di blog bukanlah perkara mudah untuk saya.
Kita harus kreatif mencari tema-tema yang tidak membosankan bagi pembaca.
Sekarang sudah masuk hari kesembilan dalam program ODOP ini.
Alhamdulillah, meskipun tertatih-tatih (beberapa kali telat setor tulisan dan sering setor di waktu-waktu last minute) saya masih bisa konsisten menulis satu tulisan per hari.
Lantas, bagaimana cara saya menemukan ide dalam menulis?
Berikut ini beberapa hal yang saya lakukan.
- Membuka Kembali Arsip Foto-foto
Bila dulu foto-foto saya tersimpan dalam album foto (hardcopy) saat ini tentu saja lebih mudah karena koleksi foto tersimpan dalam bentuk digital.
Melihat kembali foto-foto traveling yang lalu biasanya membangkitkan kembali ingatan akan perjalanan yang telah dilakukan, transportasi yang digunakan, tempat-tempat yang didatangi, aneka kuliner yang dicicipi, suvenir yang dibawa pulang, bahkan cerita tentang teman seperjalanan pun dapat menjadi sumber ide yang menarik untuk diolah.
Satu hal yang cukup menguntungkan, saya tidak terlalu suka foto selfie dan lebih menyukai memfoto obyeknya (misalnya: pemandangan alam, bangunan, kerajinan, atau peristiwa-peristiwa yang terjadi) sehingga hal ini sangat memudahkan bila membutuhkan foto sebagai pelengkap tulisan.
Contohnya, kita akan menulis tentang traveling ke Raja Ampat.
Tentunya akan lebih menarik bagi pembaca bila melihat langsung gambar obyek wisata atau pemandangan di sana, bukan sekedar melihat foto penulisnya saja 😄.
- Membuka Koleksi Buku
Pada saat-saat genting dimana sedang memerlukan ide dan si ide nggak nongol-nongol, saya ambil salah satu atau salah dua buku dari rak buku yang menarik perhatian saya saat itu.
Kemudian saya buka daftar isinya dan saya pilih satu atau dua bab yang kira-kira bisa dituliskan kembali (biasanya dari sini sudah muncul ide dan tema apa yang akan ditulis).
Tak harus keseluruhan dari bab yang dipilih itu kita baca, cukup pada paragraf atau sub bab yang sesuai dengan tema yang sudah kita tentukan.
Tulis kembali dengan gaya kita.
Jangan lupa, lihat kesimpulan pada akhir bab tersebut, karena ini penting untuk menjadi bahan penutup pada tulisan kita nantinya.
Tuliskan pula sumbernya (judul buku, penulis, penerbit).
Dengan melakukan dua hal itu saja kita sudah dapat menemukan ide untuk beberapa tulisan.
Sebagai gambaran, sepanjang semblian hari menulis untuk ODOP ini saya hanya mengambil ide dari dua perjalanan yang saya lakukan dan satu buku koleksi (buku yang saya pilih juga masih terkait dengan salah satu perjalanan saya tadi).
Mengenai panjang tulisan, saya usahakan tidak terlalu panjang, kira-kira terdiri dari 300-500 kata saja supaya tidak membosankan pembacanya.
Di bagian penutup tulisan bisa dibuat kalimat yang menarik supaya pembaca penasaran mengikuti lanjutannya (bila ada).
Dan ternyata, dengan membiasakan konsisten menulis kita akan semakin lancar menuangkan apa yang ada dalam benak kita menjadi satu tulisan.
Oh ya, tulisan ini saya buat dalam waktu kurang dari satu jam saja 😉.
Alhamdulillah.
Jadi ...
Mari menulis!
***
Baca juga:
***
#ODOP
#ODOP9
#BloggerMuslimahIndonesia
Aisyah sudah praktekkan yg pertama kak, foto ternyata banyak memberi inspirasi ya.. :)
BalasHapusIya, betul sekali.
HapusSemoga tipsnya bermanfaat ya :)
Syukur baca postingan ini...jadi nemu sumber ide nulis lagi deh diriku..Makasih Mbak:)
BalasHapusAlhamdulillah.
HapusSemoga membantu ya mba.
Terima kasih sudah berkunjung :)
Terima kasih tipsnya, Mbak. AKu pas lagi muter otak nyari ide buat tema hari ke 11. Kayanya harus bongkar-bongkar koleksi foto deh.
BalasHapusSama-sama mbak, semoga bermanfaat.
HapusAyo kita foto-foto ... :D
#ehh