Masih tentang pelaksanaan haji Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, melanjutkan tulisan sebelumnya tentang Khotbah Agung Rasulullah Ketika Haji Wada'.
Seperti apakah pelaksanaan rukun-rukun haji Rasulullah?
Berikut ini lanjutannya ...
Seperti apakah pelaksanaan rukun-rukun haji Rasulullah?
Berikut ini lanjutannya ...
Setelah
Rasulullah menyampaikan khotbah agungnya Bilal mengumandangkan adzan dan
iqamah sedangkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjadi imam
shalat Zhuhur bersama seluruh jamaah.
Kemudian
Bilal beriqamah lagi dan Rasulullah
pun melakukan shalat Ashar.
Beliau
tidak melakukan shalat apapun di antara kedua shalat itu.
Selanjutnya
beliau menunggangi untanya sampai di tempat wuquf
dan menjadikan perut untanya menempel di pasir dan tali kekangnya di depan
beliau.
Lalu
beliau menghadap kiblat dan terus wuquf sampai matahari terbenam dan mega kuning
sedikit berkurang serta matahari benar-benar hilang.
Beliau
pun membonceng Usamah dan bertolak hingga tiba di Muzdalifah, lalu shalat
Maghrib dan Isya’ di sana dengan satu adzan dan dua iqamah (jama’ takhir) dan
tidak shalat sunnah di antara keduanya.
Beliau
istirahat sampai fajar menyingsing kemudian shalat Subuh ketika jelas datang waktu
subuh dengan satu adzan dan satu iqamah.
Setelah
itu beliau menunggangi untanya sampai tiba di al-Masy’ar al-Haram dan menghadap
kiblat lalu berdoa, bertakbir, bertahlil, dan mengesakan Allah.
Beliau
terus berdiri sampai benar-benar terang.
Sebelum
matahari terbit beliau bertolak dari Muzdalifah menuju Mina sambil membonceng
al-Fadhil bin Abbas hingga sampai di tengah-tengah lembah (dataran rendah)
Muhassir, lalu bergerak maju sedikit, lalu menempuh jalan tengah yang keluar
menuju tempat Jumrah al-Kubra (Aqabah) hingga sampai di tempat jumrah
di dekat sebuah pohon.
Inilah
yang dinamakan Jumrah al-Kubra di
mana dahulu kala terdapat sebuah pohon namun sekarang disebut Jumrah al-'Aqabah atau Jumrah al-‘Ula (pertama).
Kemudian
beliau melemparnya dengan tujuh buah batu kerikil sambil bertakbir setiap satu
lemparan.
Beliau
melemparnya dari perut lembah.
Lalu
berpaling menuju tempat penyembelihan dan menyembelih 63 ekor hewan kurban
dengan tangannya sendiri, kemudian diserahkan kepada Ali bin Abi Thalib
sehingga Ali menyembelih sisanya yeng berjumlah 37 ekor. Jadi semuanya 100
ekor.
Ali
menyertai beliau dalam ritual ini.
Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun memerintahkannya agar menjadikan 2-9 potong
untuk setiap ekornya, lalu diletakkan di kuali dan dimasak.
Kemudian
mereka berdua makan daging tersebut dan minum air kuahnya.
Kemudian
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menunggangi kudanya bertolak menuju
Baitullah (ka’bah) untuk thawaf ifadhah.
Beliau
menunaikan shalat Zhuhur di Makkah dan mendatangi Bani Abdul Muththalib yang
sedang memberi minum air zam-zam, sambil bersabda, “Tariklah wahai Bani Abdul
Muththalib, kalau saja tidak ada orang yang akan menguasai pemberian minum
tersebut atas kalian niscaya aku menariknya bersama kalian.”
Lalu
mereka memberikan seember air kepada beliau dan beliau pun meminumnya. {HR.
Muslim dari Jabir, bab: Haji Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam,
I/397-400].
***
Sumber:
'Perjalanan Hidup Rasul Yang Agung, Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam - Dari Kelahiran Hingga Detik-detik Terakhir' (Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfury, Darul Haq, Jakarta, Maret 2008 M).
***
Baca juga:
***
#ODOP
#ODOP26
#BloggerMuslimahIndonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar