Selasa, 22 Agustus 2017

Hari-hari yang Disunnahkan untuk Berpuasa

Sebagai muslim, puasa merupakan salah satu ibadah yang utama untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Sebagaimana halnya Puasa Ramadhan sebagai salah satu rukun Islam, puasa pun mengandung pahala yang sangat besar.
Dengan puasa seseorang dilatih mengendalikan hawa nafsu dan melawan syaitan, sabar dan tabah, merasakan rasa lapar yang dirasakan kaum fakir, melembutkan hati, membersihkan jiwa, serta menghapus dosa-dosa.


Hendaknya kita tidak melewatkan hari-hari yang telah disebutkan keutamaannya dan dianjurkan untuk berpuasa, diantaranya:
  • Hari-hari bulan purnama
Yang dimaksud hari-hari bulan purnama adalah tanggal 13, 14, 15 setiap bulan Hijriyah.
Abu Dzarr Radhiyallahu 'Anhu berkata, "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam memerintahkan kepada kami untuk puasa pada hari-hari purnama, yaitu tanggal 13, 14, dan 15." [HR. Ahmad (V/150), an-Nasa-i (IV/222), Ibnu Hibban (3647) dalam kitab al-Ihsaan, dan al-Baihaqi dalam al-Kubra (IV/294) dari Abu Dzarr. Lihat kitab Shahiihul Jaami' (1435)].
  • Hari Senin dan Kamis
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam sering melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis. Beliau bersabda, "Sedungguhnya amalan-amalan itu diangkat pada hari Senin dan hari Kamis, maka aku ingin amalanku diangkat sementara aku sedang berpuasa." [HR. Ahmad (V/200), Abu Dawud (2436), an-Nasa-i (IV/201-202), ad-Darimi (II/19), al-Baihaqi dalam al-Kubraa (IV/293) dan asy-Syu'ah, dan yang lainnya dari Usamah. Diriwayatkan pula oleh Syairazi dalam kitab al-Alqaab dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu. Lihat kitab Shahiihul Jaami' (1573)].
  • Hari 'Asyura'
Bila seseorang berpuasa pada tanggal sepuluh Muharram dan menambahkannya dengan tanggal sembilan, maka itu lebih utama.
Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam berpuasa pada hari 'Asyura' dan memerintahkan ummatnya untuk berpuasa. [HR. Al-Bukhari (2004) dan Muslim (1130) dari Ibnu 'Abbas]. 
Beliau bersabda, "Tahun depan, insya Allah, kami akan berpuasa mulai hari kesembilan." [HR. Muslim (1134) dari Ibnu 'Abbas].
Namun belum sampai tahun depan beliau telah wafat.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam juga bersabda, "Puasa pada hari 'Arafah, aku berharap kepada Allah, semoga hal itu dapat menghapus dosa pada tahun sebelumnya dan tahun sesudahnya. Puasa pada hari 'Asyura', aku berharap kepada Allah, semoga hal itu dapat menghapus dosa pada tahun sebelumnya." [HR. Muslim (1162) dari Abu Qatadah].
  • Hari 'Arafah
Disunnahkan berpuasa pada hari 'Arafah bagi yang tidak menunaikan haji.
Puasa pada hari 'Arafah mengandung pahala yang besar yaitu dapat menghapuskan dosa pada tahun sebelumnya dan tahun sesudahnya sebagaimana hadits di atas.
Hari 'Arafah adalah hari yang paling baik secara mutlak.
Hendaklah kita sebisa mungkin berpuasa pada hari itu. 
  • Enam hari di bulan Syawwal
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dan diikuti enam hari di bulan Syawwal maka ia seperti berpuasa setahun penuh." [HR. Muslim (1164) dari Abu Ayyub].
Puasa ini boleh dilakukan secara berurutan atau tidak berurutan.
  • Memperbanyak puasa pada bulan Muharram dan bulan Sya'ban
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, " Seutama-utama puasa setelah bulan Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram ..." [HR. Muslim (1163) dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu].
Menurut 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha tentang puasa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, "... Aku tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak selain puasa di bulan Sya'ban." [HR. Al-Bukhari (1979) dan Muslim (1156) dari 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha].
  • Sembilan hari pada bulan Dzulhijjah
Hendaknya berpuasa pada sembilan hari bulan Dzulhijjah. Sebab, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam selalu berpuasa pada sembilan hari bulan Dzulhijjah, juga pada hari 'Asyura' ... [HR. Abu Dawud (2437) dan an-Nasa-i (IV/205) dari isteri-isteri Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Lihat kitab Shahiih Abi Dawud (2129)].
  • Puasa Dawud 
Puasa Dawud dilakukan dengan berpuasa sehari dan berbuka sehari.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Puasa yang paling disukai Allah adalah puasa Dawud, beliau berpuasa sehari dan berbuka sehari ..." [HR. Al-Bukhari (3420) dan Muslim (1159) dari Ibnu 'Amru Radhiyallahu 'Anhu)]. 


Barang siapa yang tidak ingin melewatkan kebaikan hendaklah mengikuti sunnah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Disunnahkan agar tidak melewatkan puasa pada hari-hari tersebut, berpuasalah secara khusus dan lebih daripada hari-hari yang lain, agar dapat meraih pahala yang besar di sisi Allah.

***
 
Sumber:
'Ensiklopedi Adab Islam Menurut al-Qur'an dan as-Sunnah - Jilid 1' ('Abdul 'Aziz bin Fathi as-Sayyid Nada, Pustaka Imam Asy-Syafi'i, Jakarta, 2007).

***

#ODOP
#ODOP22
#BloggerMuslimahIndonesia



Related Posts:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar