Jumat, 11 Agustus 2017

Pengalaman Tak Terlupakan di Tanah Suci (1)

Bersafar ke tanah suci adalah perjalanan yang dirindukan oleh kaum muslimin di seluruh dunia, baik untuk berumroh apalagi berhaji.
Demikian pula bagi kami (saya dan suami).
Dalam setiap kesempatan beribadah ke tanah suci baik untuk menunaikan ibadah haji maupun umroh, berbagai pengalaman berbeda kami alami di sana.
Berikut ini beberapa diantaranya.

Masjidil Haram
Interior Masjidil Haram
  • Bertemu Sahabat
Saat itu kami sedang melaksanakan rukun sa'i setelah thawaf di Masjidil  Haram.
Sambil berjalan pelan karena area sa'i yang penuh sesak oleh jamaah (pada musim Umroh Ramadhan jamaah selalu memenuhi Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi) sembari berdoa dalam hati saya berpikir, "Ya Allah, saya kok kepingin ketemu si B (sahabat saya itu) di sini ya ...".
Dan ...
Tanpa diduga, pada saat arus jamaah sedang berhenti karena macet, tiba-tiba saya melihat sahabat saya itu sedang duduk di pinggir tembok tepat di sebelah tempat saya berhenti saat itu.
Masya Allah ...
Benar-benar kejutan manis dari Allah untuk kami.
Ternyata sahabat saya itu sedang kelelahan setelah thawaf dilanjutkan sa'i dan sambil menunggu suaminya lewat (mereka terpisah karena padatnya jamaah) dia pun duduk di situ.
Alhamdulillah, benar-benar karunia Allah yang tak terduga.

  • Kehilangan Dompet
Pada siang hari di Masjidil Haram saat musim Umroh Ramadhan, suhu udara bisa mencapai hingga 50 derajat Celcius.
Ketika itu kami akan menunaikan shalat Dzuhur di Masjidil Haram.
Karena cuaca sangat panas, saya menggunakan sajadah untuk memayungi kepala saya.
Otomatis kedua tangan saya memegang sajadah di atas kepala, sedangkan tas cangklong  lalai saya amankan.
Pada saat memasuki pelataran Masjidil Haram beberapa orang ibu-ibu tua mengerumuni saya (berlagak meminta sedekah).
Saya tak bisa memperhatikan satu per satu apa yang mereka lakukan.
Yang jelas setelah itu saya baru menyadari bahwa dompet saya yang semula ada di dalam tas ternyata sudah tak ada di tempatnya.
Kaget, sedih, kesal, dan aneka perasaan bercampur aduk dalam hati saya.
Saya pun memperbanyak istghfar dan memohon ampun kepada Allah, mungkin ada harta tak halal dalam dompet itu, atau ada amanah untuk orang lain yang belum tertunaikan, atau saya lalai bersedekah. Entahlah.
Setelah shalat saya pun duduk di depan Ka'bah, memandanginya, dan memperbanyak berdoa di situ dengan pikiran yang masih berkecamuk.
Tak disangka-sangka, tiba-tiba seorang ibu (bukan dari Indonesia) yang duduk di samping saya menggenggam tangan saya dan memasukkan sesuatu ke dalamnya (ternyata beliau memberikan tasbih dan sejumlah uang, kalau tidak salah ingat).
Allahu Akbar ...
Saya benar-benar terharu dan tertegun saat itu.
Alhamdulillah ya Allah, kami yakin hanya Engkau Yang Maha Mendengar doa-doa hambamu ini. 


Inilah beberapa bukti bahwa di Masjidil Haram ada tempat-tempat tertentu yang mustajab untuk berdoa, tempat di mana doa-doa kita dikabulkan, bahkan pada saat itu juga.
Masya Allah ...
Allahu Akbar ...

(Bersambung).

***

Baca juga:
Tempat-tempat Mustajab untuk Berdoa di Masjidil Haram
Pengalaman Tak Terlupakan di Tanah Suci (2)

***

#ODOP
#ODOP11
#BloggerMuslimahIndonesia  



Related Posts:




3 komentar:

  1. Makasi sis, artikel ini sangat membantu sekali terutama bagi jamaah yang baru pertama kali ingin umroh, apalagi ditambah dengan pengalaman uniknya..semoga menjadi haji yang mabrur...

    BalasHapus