Sabtu, 26 Agustus 2017

Berhaji Seperti Rasulullah

Masih tentang pelaksanaan haji Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, melanjutkan tulisan sebelumnya tentang Khotbah Agung Rasulullah Ketika Haji Wada'.

Seperti apakah pelaksanaan rukun-rukun haji Rasulullah?
Berikut ini lanjutannya ...


Setelah Rasulullah menyampaikan khotbah agungnya Bilal mengumandangkan adzan dan iqamah sedangkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjadi imam shalat Zhuhur bersama seluruh jamaah.
Kemudian Bilal beriqamah lagi dan Rasulullah pun melakukan shalat Ashar.
Beliau tidak melakukan shalat apapun di antara kedua shalat itu.

Selanjutnya beliau menunggangi untanya sampai di tempat wuquf dan menjadikan perut untanya menempel di pasir dan tali kekangnya di depan beliau.

Lalu beliau menghadap kiblat dan terus wuquf sampai matahari terbenam dan mega kuning sedikit berkurang serta matahari benar-benar hilang.

Beliau pun membonceng Usamah dan bertolak hingga tiba di Muzdalifah, lalu shalat Maghrib dan Isya’ di sana dengan satu adzan dan dua iqamah (jama’ takhir) dan tidak shalat sunnah di antara keduanya.

Beliau istirahat sampai fajar menyingsing kemudian shalat Subuh ketika jelas datang waktu subuh dengan satu adzan dan satu iqamah.

Setelah itu beliau menunggangi untanya sampai tiba di al-Masy’ar al-Haram dan menghadap kiblat lalu berdoa, bertakbir, bertahlil, dan mengesakan Allah.

Beliau terus berdiri sampai benar-benar terang.

Sebelum matahari terbit beliau bertolak dari Muzdalifah menuju Mina sambil membonceng al-Fadhil bin Abbas hingga sampai di tengah-tengah lembah (dataran rendah) Muhassir, lalu bergerak maju sedikit, lalu menempuh jalan tengah yang keluar menuju tempat Jumrah al-Kubra (Aqabah) hingga sampai di tempat jumrah di dekat sebuah pohon.
Inilah yang dinamakan Jumrah al-Kubra di mana dahulu kala terdapat sebuah pohon namun sekarang disebut Jumrah al-'Aqabah atau Jumrah al-‘Ula (pertama).

Kemudian beliau melemparnya dengan tujuh buah batu kerikil sambil bertakbir setiap satu lemparan.

Beliau melemparnya dari perut lembah.

Lalu berpaling menuju tempat penyembelihan dan menyembelih 63 ekor hewan kurban dengan tangannya sendiri, kemudian diserahkan kepada Ali bin Abi Thalib sehingga Ali menyembelih sisanya yeng berjumlah 37 ekor. Jadi semuanya 100 ekor.

Ali menyertai beliau dalam ritual ini.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun memerintahkannya agar menjadikan 2-9 potong untuk setiap ekornya, lalu diletakkan di kuali dan dimasak.
Kemudian mereka berdua makan daging tersebut dan minum air kuahnya.

Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menunggangi kudanya bertolak menuju Baitullah (ka’bah) untuk thawaf ifadhah.
Beliau menunaikan shalat Zhuhur di Makkah dan mendatangi Bani Abdul Muththalib yang sedang memberi minum air zam-zam, sambil bersabda, “Tariklah wahai Bani Abdul Muththalib, kalau saja tidak ada orang yang akan menguasai pemberian minum tersebut atas kalian niscaya aku menariknya bersama kalian.”
Lalu mereka memberikan seember air kepada beliau dan beliau pun meminumnya. {HR. Muslim dari Jabir, bab: Haji Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, I/397-400].



***

Sumber:
'Perjalanan Hidup Rasul Yang Agung, Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam - Dari Kelahiran Hingga Detik-detik Terakhir' (Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfury, Darul Haq, Jakarta, Maret 2008 M).


#ODOP
#ODOP26
#BloggerMuslimahIndonesia

 



Related Posts:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar